DILI, 06 juni 2023 (TATOLI)— Direktur Layanan Air bersih dan Sanitasi (SAS) kotamadya Dili, Hermínio Moniz Ribeiro mengatakan, ibu kota Timor-Leste, Dili hingga saat ini masih terus membutuhkan kesadaran dari semua masyarakat dalam mengatasi masalah sampah.
Pernyataan Direktur Hermínio tersebut dikatakan pada wartawan di Timor Plaza Dili, berkaitan dengan Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia atau World Environment Day yang diperingati pada 05 juni setiap tahunnya.
Diungkapkan, proses manajemen pengelolaan sampah di Dili, hingga saat ini masih belum diselesaikan. Itu bukan karena petugas kebersihan yang tidak memadai namun tidak adanya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah pada tempatnya.
“Kita semua menginginkan untuk mengurangi sampah, dengan berbagai cara dan perencanaan yang baik, namun jika masyarakat tidak mempunyai kesadaran, maka Dili akan tetap ditemukan sampah. Jadi, bukan manajemn yang tidak baik, namun kurangnya kesadaran dari masyarakat,” kata Hermínio.
Berita terkait : Festival World Environment Day hadirkan produk daur ulang sampah plastik
Dijelaskan, saat ini, ada 70 truk pengangkut sampah di Dili, dan Pemerintah juga menyediakan tempat sampah di banyak tempat, namun tidak ada kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya.
Dikatakan, menurut penelitian yang ada di Kotamadya Dili, menunjukan sehari satu orang bisa menghasilkan sampah setengah kilogram. Maka, total sampah untuk setiap hari yang dikumpulkan petugas kebersihan sebanyak 240 ton.
“Ini menjadi masalah bagi kita, karena kita membuat manajemen, namun masyakat sebagian besar belum memiliki kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya, sehingga berdampak pada pemcemaran lingkungan,” ujarnya.
Dijelaskan, tempat sampah di kotamadya Dili berjumlah sekitar 200 yang disediakan Pemerintah.
Ia mengutarakan,, karena adanya sampah yang masih berserakan di Dili, maka Pemerintah bekerjasama dengan agensi Badan Kerjasama Internasional Korea (KOICA), Uni Eropa dan Mercy Corps bersama memiliki proyek daur ulang sampah yang diimplementasikan di negara ini.
Berita terkait : Uni Eropa : sampah plastik adalah wabah di Timor-Leste dan seluruh dunia
“Namun proyek mendaur ulang sampah di Dili, baru mencapai 5%. Jadi, artinya 95% sampah di Dili di kirim ke Tibar. Maka kita meminta kontribusi semua orang untuk mengurangi sampah dengan kesadaran,” harapnya.
Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia atau World Environment Day jatuh pada 05 juni setiap tahunnya. Dimana, hari itu dirayakan setiap tahun untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan mendorong upaya pelestarian lingkungan. Tahun ini juga menandai peringatan ke-50 Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Berdasarkan situs laman resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), menyebutkan Hari Lingkungan Hidup Sedunia adalah platform global terbesar untuk penjangkauan publik akan lingkungan hidup.
“Hari Lingkungan Hidup Sedunia adalah platform global terbesar untuk penjangkauan publik akan lingkungan hidup dan dirayakan oleh jutaan orang di seluruh dunia,” demikian kutipan dari situs PBB itu.
Perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia pertama kali diperingati PBB melalui Program Lingkungan PBB (UNEP), pada tahun 1972 dalam Konferensi Stockholm tentang lingkungan hidup. Sejak saat itu, perayaan ini telah diselenggarakan di berbagai kota yang tersebar di seluruh dunia.
Berita terkait : Mercy Corps ajak masyarakat kurangi produksi sampah plastik di Timor-Leste
UNEP menyerukan upaya yang lebih besar untuk membatasi limbah dan mendorong transisi menuju ekonomi sirkular. Badan internasional ini juga merilis ‘Panduan Praktis Melawan Polusi Plastik’ yang bisa diikuti masyarakat.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz