iklan

EKONOMI, INTERNASIONAL, HEADLINE

Festival World Environment Day hadirkan produk daur ulang sampah plastik

Festival World Environment Day hadirkan produk daur ulang sampah plastik

Mercy Corps bersama Uni Eropa (UE) dan KOICA menggelar Festival Hari Lingkungan Hidup Sedunia atau World Environtment Day di Timor Plaza, Dili. Foto TATOLI/Antonio Daciparu

DILI, 05 juni 2023 (TATOLI)— Mercy Corps bersama Uni Eropa (UE) dan Badan Kerjasama Internasional Korea (KOICA) menggelar Festival Hari Lingkungan Hidup Sedunia atau World Environtment Day yang didedikasikan untuk penggunaan plastik yang bertanggung jawab.

Festival Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang digelar di Timor Plaza, senin ini, dengan tema “Beat Plastic Pollution and Save the Planet” (Kalahkan Polusi Plastik dan Selamatkan Planet Bumi). Festival yang diselenggarakan Mercy Corps, KOICA dan UE itu digelar  selama tiga hari mulai 05 hingga 07 Juni 2023.

Festival Hari Lingkungan Hidup Sedunia tersebut dirayakan untuk  mengingatkan kepada semua orang tentang  perubahan yang membuka jalan bagi penggunaan plastik yang bertanggung jawab dan daur ulang yang inklusif di Timor-Leste.

Pada tanggal 05 Juni, hari pembukaan festival didedikasikan untuk dialog lintas sektor antara pemerintah, bisnis, dan masyarakat sipil. Melalui serangkaian diskusi forum dan kegiatan jejaring, para peserta mendapat kesempatan untuk terhubung, berbagi ide, pengalaman, dan mengeksplorasi pendekatan pengurangan, penggunaan kembali, dan daur ulang yang dapat membantu mengatasi tantangan sampah plastik yang semakin meningkat.

Direktur Eksekutif  Mercy Corps, Jules Keane menjelaskan festival yang dirancang bekerja sama dengan Pemerintah Timor-Leste   menyoroti pentingnya pemberdayaan warga negara dan memotivasi munculnya para pembela lingkungan yang dapat menjadi agen perubahan dalam rumah tangga dan komunitas mereka.

“Ini merupakan bagian dari serangkaian inisiatif kolektif yang lebih luas yang mendukung kelompok daur ulang dan daur ulang lokal yang seringkali kurang terpapar, akses ke mitra, teknologi, dan ruang untuk menjual produk mereka  agar lebih layak secara ekonomi untuk mengumpulkan, menyortir, dan memproses ulang bahan di Timor-Leste,” ungkap Jules Keane.

Program Ekonomi Sirkular adalah kemitraan inovatif antara KOICA, Uni Eropa, perusahaan konstruksi lokal Caltech, pembuat bir global Heineken, dan   Mercy Corps  untuk mempercepat transisi menuju ekonomi sirkular.

Dalam Ekonomi Sirkular, penggunaan plastik yang tidak perlu dikurangi dan diganti, sampah plastik dibuang secara bertanggung jawab dan diubah menjadi produk yang dicari, dan sistem pemulihan sumber daya. Ini mendukung visi Timor-Leste untuk menjadi tujuan wisata yang diakui, menghargai keindahan alam dan warisan budayanya.

Duta Besar Uni Eropa untuk Timor-Leste, Marc Fiedrich mengungkapkan  festival tersebut adalah bagian dari proyek yang didanai UE “Hamenus Lixu Plastiku” yang dilaksanakan oleh Mercy Corps.

Proyek ini menawarkan kampanye kepekaan, dan mendukung organisasi lokal dalam upaya mereka untuk mengumpulkan dan mendaur ulang plastik.

“Saya mengerti bahwa di kemudian hari dan untuk dua hari mendatang kita akan memiliki kesempatan untuk mengamati beberapa pencapaian nyata dari organisasi-organisasi ini,” ucapnya.

Sementara, Direktur Nasional Keanekaragaman Hayati, Rui Pires percaya bahwa dengan dukungan semua orang mampu berkontribusi untuk memerangi sampah di Timor-Leste serta menjamin pembangunan yang berkelanjutan di negara ini.

“Banyak dampak yang kita dapatkan dari sampah plastik. Plastik terbuat dari minyak dan gas, sampah yang diproduksi dunia hanya 8% yang di daur ulang dan selebihnya dibuang,” katanya.

Pemerintah Timor-Leste sudah melakukan banyak hal dan berupaya dalam memerangi sampah tetapi sampai saat ini belum mencapai  hasil yang diinginkan karena banyak yang tidak memiliki kesadaran dan tanggung jawab untuk membuang sampah di tempatnya.

Ia pun meminta pada setiap orang yang hadir dalam festival ini bersama berkontribusi dalam pencegahan dan pengurangan sampah di Timor-Leste.

Festival berlangsung di area parkir Timor-Plaza, Dili, di mana pengunjung menemukan pasar daur ulang dan daur ulang yang mengumpulkan talenta, seniman, dan pengusaha lokal.

Enam belas bisnis dan wirausaha sosial memanfaatkan festival tersebut untuk mengadakan demonstrasi produk, memamerkan kreasi mereka, dan berinteraksi langsung dengan klien baru. Ruangan itu penuh dengan musik live, teater, puisi, seni visual, dan banyak kejutan kreatif lainnya untuk meningkatkan kesadaran akan polusi plastik.

Reporter   : Cidalia Fátima

Editor        : Armandina Moniz

 

 

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!