DILI, 26 agustus 2021 (TATOLI)— Proyek Supporting Entrepreneurship and Employment for Women and Youth (SEEWAY) kembali hadirkan memberikan Program Magang Pemuda (Youth Internship Programme-YIP) tahap kedua pada 30 kaum muda.
Manajer Proyek SEEWAY UNDP, Francelino Guterres mengatakan program YIP adalah rancangan baru UNDP melalui proyek SEEWAY demi menyediakan peluang magang selama tiga bulan untuk lulusan baru universitas. Itu dilakukan guna mendapatkan pengalaman kerja dari institusi yang terkait dengan latar belakang akademis mereka.
“Kami dengan senang hati umumkan kesempatan magang bagi lulusan baru. Program ini akan memiliki 50% magang perempuan. Kandidat perempuan dan penyandang disabilitas sangat dianjurkan untuk melamar. Jumlah peserta untuk tahap kedua diberikan peluang untuk 30 kaum muda,” kata Francelino pada Tatoli, di Knua Juventude Pateo, kamis ini.
Dikatakan, tujuan magang agar para kaum muda mendapatkan pengalaman di tempat kerja atau pada sebuah organisasi dengan mempertajam pengetahuan dan keterampilan terkait fungsi tertentu serta menjadi seorang kompetitif di pasar kerja di bawah bimbingan mentor selama masa magang.
“Kami hanya akan menghubungi kandidat terpilih untuk wawancara,” ungkapnya.
Dijelaskan, program magang disediakan untuk kaum muda lulusan baru universitas di bidang pertanian, ekonomi manajemen, pariwisata dan perhotelan, komunikasi, mekanik, teknik sipil dan arsitektur dan perminyakan.
Disebutkan, SEEWAY memiliki 13 mitra kerja yang siap menerima para kaum muda melakukan magang di dua kotamadya yaitu, Aileu dan DIli.
“ Di Aileu akan magang di tempat seperti, Quinta Portugal, Fitun Foun, Plan International dan BNCTL. Sementara di Dili, bisa magang di BNCTL, AIBA, Caltech, Ev2tl, Gota, Community Housing, Bollore, Kompana Fornesedor Oleo, JL Villa dan CRS,” katanya.
Program Magang Pemuda difasilitasi Sekretaris Negara urusan Pelatihan Professional dan Ketenagakerjaan (SEFOPE) dan Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP), yang dikoordinasikan dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan (MESSK).
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz
