DILI, 24 Maret 2025 (TATOLI)— Duta Besar Timor-Leste di Jepang, Ilídio Xiemenes da Costa merekomendasikan peningkatan pelatihan bagi kaum muda yang mengambil bagian menjadi peserta program TIT (Technical Intern Training) harus sesuai dengan pasar Jepang.
Ilídio Xiemenes da Costa menyampaikan hal ini pada Tatoli secara daring, setelah merumuskan kembali hasil kunjungannya ke Prefektur KOCHI bersama Atase Ketenagakerjaan, João Mendonça pada 13 maret 2025.
“Dari kunjungan itu memperoleh informasi dan melihat sendiri di lapangan bahwa ke depan pemerintah Timor-Leste perlu melakukan investasi,” ungkap Dubes Ilídio, senin ini.
Berita terkait : Tiga peserta TIT Timor-Leste lolos seleksi perusahaan Jepang bidang perikanan
Dalam kunjungannya, Dubes Ilídio melihat sendiri peserta TIT, Leonito Noronha dan Luis Coel Falo yang bekerja di perusahaan Taneda No Uen tentang penanaman pohon lemon menggunakan metode dan teknologi modern (rumah kaca) dan Simson Pertus Ximenes yang menanam jahe.
“Pemerintah harus mengembangkan Pusat Pelatihan dan Sekolah Teknik Kejuruan yang dilengkapi dengan peralatan dan material (mesin dan lain-lain) yang memadai untuk menjawab permintaan pasar,” katanya.
Dalam kunjungan itu Direktur Perusahaan Taneda No Uen, Taneda Yasuyuki mengakui upaya, kerja keras, kegigihan dan kerajinan dari peserta TIT dna berharap kedepan bisa memberikan kesempatan lain lagi bagi peserta TIT dai Timor-Leste.
“Mereka bekerja dengan baik dan sangat rajin, tetapi perlu mengajari mereka menggunakan peralatan dan material modern, mereka berdua sangat senang,” katanya.
Usai kunjungan Dubes Ilídio yang didampingi oleh Atase Ketenagakerjaan, João Mendonça juga menyampaikan terima kasih pada Nichimori, Manajer Badan Pengawas KOCHI Agrifarm yang telah memberikan pelatihan dan bantuan kepada para peserta TIT dari Timor-Leste.
Berita terkait : Dubes Ilídio : Kochi Agrifarm Jepang hargai kehadiran 19 peserta TIT Timor – Leste
Saat ini banyak kaum muda di berbagai negara termasuk Timor-Leste tertarik bekerja di Jepang karena beberapa faktor yang dapat menjadi daya tarik, antara lain karena peluang ekonomi yang lebih baik, pengalaman dan keterampilan serta kebutuhan tenaga kerja di Jepang yang terus naik.
Dalam wawncara sebelumnya, Sekretaris Negara Pelatihan Professional dan Ketanagakerjaan (SEFOPE –tetun), Rogério Araujo Mandonça mengatakan untuk memaksimalkan peluang ini, pemerintah Timor-Leste melalui SEFOPE berupaya melakukan beberapa langkah penting dalam mempersiapkan peserta sebelum berangkat ke Jepang.
“Beberapa persiapan yang telah dilakukan terdiri dari, pelatihan bahasa Jepang bagi Peserta TIT, pemilihan peserta yang telah melalui pelatihan teknis dan keterampilan sesuai dengan kebutuhan pasar Jepang, misalnya, keterampilan di bidang manufaktur, konstruksi serta pelatihan tentang pengenalan budaya Jepang,” katanya.
Program TIT merupakan inisiatif yang dirancang untuk memberikan kesempatan kepada peserta dari Timor-Leste untuk mendapatkan pengalaman kerja dan pelatihan di Jepang. Program ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan peserta, yang nantinya dapat diterapkan kembali di negara asal mereka.
Diketahui implementasi program TIT di Timor-Leste telah berlangsung sejak bulan September tahun 2023 dan terus berlanjut hingga saat ini dengan pengiriman peserta secara berkala ke Jepang untuk mengikuti pelatihan teknis.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz