DILI, 05 juli 2024 (TATOLI)— Hari ini Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan dan Industri (MKI) dan mitranya UNDP (Program Pmebangunan PBB) memberikan wisuda pada 22 UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) sebagai bagian dari berhasilnya program KNI (Kompetisi Bisnis Inovatif).
Wakil Menteri Perdagangan, Augusto Júnior menjelaskan ke-22 UMKM yang diwisudakan tersebut adalah hasil dari KNI-1 dan KNI-2 yang berhasil mempertahankan usahanya setelah mendapatkan dukungan dana dan fasilitas dari pemerintah.
“Kalian adalah tulang pungung bagi dasar ekonomi di Timor-Leste, karena sektor lainnya belum berjalan dan saya minta kalian untuk mempertahankan kualitas kalian, selamat untuk kalian semua dan untuk KNI-3 dan KNI-4 kalian juga bisa datang dengan pemikiran yang lebih berinovasi,” jelas Wakil Menteri, Austra Augusto Júnior di Hotel Timor.
Ia juga meminta pemerintahan terkait lainnya untuk memberi kemudahan bagi para pelaku usaha dalam mendapatkan perizinan, sertifikasi dan tentunya pinjaman dari bank yang kriterianya harus lebih disederhanakan.
Berita terkait : Kompetisi Bisnis Inovatif III, 103 kelompok terpilih dari 11 kotamadya
Ditempat yang sama Duta Besar Korea Selatan di Timor-Leste, Shin Man Taek meminta para pelaku UMKM untuk gigih dalam menjalankan bisnisnya serta jangan pantang menyerah dan siap berinovasi. Pemerintah Korea Selatan juga ambil bagian dukungan untuk UMKM melalui kehadiran KOICA (Korea International Cooperation Agency).
Wakil Kepala Perwakilan UNDP (Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa) di Timor-Leste, Adeline Carrier menjelaskan bahwa program KNI adalah bagian dari Proyek YEES senilai $8,1 juta atau $8.120.947 yang merupakan dukungan dari KOICA ($5.998.177), MKI ($1.632.770), dan UNDP ($490.000) dengan jangka waktu proyek dari tahun 2022 hingga 2027.
“Sangat menginspirasi bisa melihat 22 pelaku usaha dari KNI-1 dan KNI-2 yang sudah kita pilih sesuai dengan kriteria seperti telah terdaftar di SERVE, memberikan lapangan kerja bagi orang lain, menghasilkan pendapatan dan menjamin keberlanjutan serta dampak sosial sendiri,” katanya.
Berikut daftar ke-22 UMKM dengan tipe sektor usaha, jumlah dana dukungan, tenaga kerja dan pendapatan yang dihasilkan setelah melalui program KNI :
- Kafetaria Saudades (pariwisara), hibah $7,247.70, pekerjakan empat orang, pendapatan $1,000.00
- Mehi Kafetaria (pariwisata), hibah $8,067.00, pekerjakan lima orang, pendapatan $46,000.00
- Atema’ar Adukafa (pertanian), hibah $8,067.00, pekerjakan empat orang, pendapatan $960.00
- Olhão Unipessoal (pariwisata), hibah $6,600.00, pekerjakan lima orang, pendapatan $4,800.00
- Mario’s Place Atauro Adara (pariwisata), hibah $8,620.00, pekerjakan lima orang, pendapatan $20,200.00
- Nouwatu Enin (pertanian), hibah $7,000.00, pekerjakan lima orang, pendapatan $1,000.00
- Essenzo Group (industri), hibah $$8,563.00, pekerjakan 15 orang, pendapatan $1,500.00
- Cooperativa Multi-Sektoral CM-NSH (industri), hibah $9,200.00, pekerjakan lima orang, pendapatan $2,100.00
- Francisco Arte Rustico (industri), hibah $4,264.00, pekerjakan delapan orang, pendapatan $8,400.00
- Ai Talik Arte Kreativu (insdutri), hibah $5,100.00, pekerjakan tiga orang, pendapatan tidak disebutkan
- Sonia Edson Soares (pertanian), hibah $6,400.00, pekerjakan empat orang, pendapatan $800.00
- Vera Juice (teknologi dan inovasi pangan), hibah $9,630.00, pekerjakan 15 orang, pendapatan $50,000.00
- Teton’s Kafe Dalan Ninin (pariwisata), hibah $6,550.00, pekerjakan lima orang, pendapatan $1,000
- Ella Organic Soap (industri), hibah $4,264.00, pekerjakan empat orang, pendapatan $300.00
- Skyra Coffe (pariwisata), hibah $6,290.00, pekerjakan sepuluh orang, pendapatan $60,000.00
- Media Mudansa (teknologi), hibah $9,545.00, pekerjakan sepuluh orang, pendapatan $7,200.00
- Juvita Fernandes Enin (manufaktur), hibah $9,175.00, pekerjakan tiga orang, pendapatan $1,560.00
- Monte Group (manufaktur), hibah $7,020.50, pekerjakan 12 orang, pendapatan $12,000.00
- Limbaba Sosoliq (industri), hibah $8,563.00, pekerjakan 15 orang, pendapatan $1,500.00
- The Corner Store Network Timor-Leste
- Marletiasis
- Remorze
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz
