DILI, 25 november 2022 (TATOLI)— Ketua Konfederasi Sindikat Timor-Leste (KSTL -tetun), Almério Vila Nova mengakui politik pemerintah mengirim tenaga kerja (Naker) ke Australia dan Korea Selatan sangat baik, namun mereka harus memiliki alternatif jika kembali ke tanah air.
“Kebijakan Pemerintah dalam mengirim tenaga kerja TL ke Australia dan Korea Selatan sangat baik, karena memiliki dua manfaat utama yaitu, mendapatkan upah yang besar dan juga mempelajari banyak hal yang tidak bisa didapatkan di tanah air. Namun, dibutuhkan alternatif lain agar para tenaga kerja kembali ke Timor-Leste harus membangun usaha sendiri atau menyediakan lapangan kerja bagi yang membutuhkan,” kata Ketua KSTL, Almério Vila Nova kepada Tatoli, di Bemori.
Menurut data dari Sekretariat Negara urusan Pelatihan Professional dan Kejuruan (SEFOPE -tetun) sejak awal tahun hingga 16 november ini, angka tenaga kerja Timor-Leste yang ke Australia dan Korea Selatan meningkat hampir 4.000 orang.
“Jumlah yang dikeluarkan ini adalah yang dihitung SEFOPE tetapi, mereka yang ke Inggris, Irlandia, Portugal dan negara-negara Eropa lainnya tidak dihitung,” jelasnya.
KSTL merekomendasikan pada Pemerintah tiga hal utama untuk memperbaiki masalah tenaga kerja tersebut dengan melakukan investasi di dalam negeri, dengan menaikkan upah minimum tenaga kerja. Pemerintah juga harus memfokuskan diri pada kekayaan alam pertanian, perikanan dan pariwisata.
Reporter: Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz