DILI, 16 November 2022 (TATOLI)— Presiden Republik, José Ramos Horta, mengatakan Pemerintah perlu untuk memprioritaskan dan menginvestasi pada kegiatan Institut Penelitian, Pengembangan, Pelatihan dan Promosi Bambu, IP di Timor-Leste (TL), agar dapat diakui di dunia.
“Saya lihat pada tahun ini, pemerintah tidak memperioritaskan kegiatan bambu. Tetapi, tahun ini dengan adanya kerjasama internasional dengan China, GIZ, dan UNDP mendukung kegiatan institute Bambu. Tetapi, rencana strategi untuk mengembangkan perkebunan bambu di Timor-Leste untuk industri perlu diperhatikan,” kata Presiden Ramos Horta pada wartawan dalam kunjungannya ke Institut Bambu, Tibar Dili, rabu ini.
Presiden Horta juga berpendapat bahwa, Institut bambu harusnya dibawah perlindungan Kementerian Perdagangan dan Industri. Karena, kegiatan bambu merupakan aktivitas industri, dan bukan dibawah perlindungan Kementerian Pertanian.
“Jika dilakukan investasi yang lebih baik, dengan berpartner bersama teknik internasional, maka Timor-Leste dapat diakui di dunia berkaitan dengan bambu,” jelas Presiden Horta.
Ditegaskan, jika dikembangkan kegiatan tersebut dengan kualitas yang lebih baik dan desain maka bisa diakui di dunia.
“Seperti yang saya lihat di sini pekerja dari warga TL. Mereka bekerja dengan rajin meskipun tidak mempunyai kondisi yang baik, dan saya sangat bangga Partner internasional memberikan dukungan, namun pemerintah tidak mempunyai rencana strategi untuk mengembangkan perkebunan bambu di TL,” ujarnya.
Kepala Negara juga menyarankan, agar rumah juga dapat dibuat dari bambu. Bukan hanya memproduksi kursi, meja dan lainnya.
Presiden Horta juga meminta kepada Pemerintah untuk tidak mengurangi permintaan APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) dari Institut Bambu setiap tahunnya.
Sementara, Direktur Eksekutif Institut Bambu, Antonio dos Santos Matos mengatakan, jika memproduksi bambu yang berkualiatas maka Pemerintah harus mengalokasi anggaran yang memadai, dan dapat mengembangkan perkebunan bambu di TL.
Direktur Antonio dos Santos Matos beserta para 37 pekerja mengucapkan terima kasih atas kunjungan Presiden Horta ke Institut bambu, untuk melihat langsung kondisi sebenarnya. Para pekerja tetap bekerja kepada pemerintah dan menghasilkan pendapatan pada kas negara.
Tahun ini, Institut bambu menghasilkan pendapatan senilai $200 ribu pada kas negara, dan pemerintah mengalokasi APBN tahun 2022 senilai $600 ribu.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz