DILI, 27 oktober 2022 (TATOLI)— Pemerintah Timor-Leste (TL) melalui Dana untuk Pengembangan Sumber Daya Manusia (FDCH) telah mengalokasikan dana sebesar $4.100 untuk setiap penerima beasiswa berjumlah 59 orang untuk melanjutkan studi mereka di China.
Direktur Eksekutif FDCH, Cristóvão dos Reis mejelaskan dari 59 penerima beasiswa tersebut, 21 orang sudah berada di China dan hanya ada 38 orang yang masih di Timor-Leste yang menunggu proses pemesanan tiket dan administrasi lainnya yang dalam waktu dekat akan kembali ke China.
“Mereka yang mendapatkan dukungan dari Pemerintah berjumlah 59, dengan dana $3.700 untuk tiket dan $400 untuk karantina. Jadi, setiap orang mendapatkan $4.100,” jelas Cristóvão dos Reis dalam acara pelepasan di Hotel Novo Turismo, kamis ini.
Berita terkait : ATSC minta Presiden Horta bantu penerima beasiswa lanjutkan studi di China
Ia mengatakan, sebelumnya ada 66 penerima beasiswa sesuai data yang diajukan, tetapi setelah diverifikasi ada satu nama yang sama sehingga tersisa 65 orang.
Dikatakan, hanya 59 orang yang ingin melanjutkan studi dan enam (6) orang diantaranya memilih untuk mundur dari beasiswa tersebut dengan berbagai alasan tersendiri.
“Ke-enam orang ini mengundurkan diri karena ada yang sudah mendapatkan beasiswa dari negara lain, ada yang sudah bekerja dan beberapa memilih untuk kuliah di Timor-Leste (TL),” katanya.
Duta Besar Cina untuk TL, Xiao Jianguo berharap bahwa semua mahasiswa akan belajar keras dengan tujuan untuk pembangunan negaranya dan pembangunan nasional.
Berita terkait : ATSC minta PM Taur bantu mahasiswa Timor-Leste lanjutkan studi di China
“Dengan menggunakan pengetahuan yang dipelajari di China untuk memberikan kembali kepada negara dan masyarakat Anda sendiri, dan memberikan lebih banyak kontribusi untuk pembangunan dan pembangunan ekonomi TL,” jelasnya.
Ketua Association of Timorese Students in China (ATSC), Esmeraldito Ferreira mengatakan proses ini membawa banyak waktu dan pihaknya sangat bersyukur pada Pemerintah dan Negara yang sudah mendukung agar sampai sekarang bisa direalisasikan.
“Sebagai penerus bangsa kami akan berfokus pada proses pekualiahan kami di bidang yang kami tekuni agar mendukung negara setelah selesai belajar di China,” ucap Esmeraldito Ferreira.
Perlu diingat bahwa Pemerintah telah menyetujui langkah-langkah untuk mendukung perjalanan – ke atau dari negara itu bagi orang Timor yang menempuh pendidikan tinggi di luar negeri.
Langkah-langkah tersebut akan diterapkan dalam situasi pandemi dan epidemi, bencana alam, penyakit serius atau konflik bersenjata.
Berita terkait : MESSK siap bantu mahasiswa Timor-Leste pemegang beasiswa lanjutkan studi di China
Pemegang beasiswa terpaksa kembali ke negara itu pada tahun 2020 karena berakhirnya visa dan, di atas segalanya, krisis kesehatan yang disebabkan oleh virus corona baru yang muncul di provinsi Wuhan dan kota-kota lain di China.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz