DILI, 31 Mei 2022 (TATOLI)-Perwakilan dari 130 lebih penerima beasiswa Timor-Leste yang tergabung dalam Asosiasi Pelajar Timor di China (Association of Timorense Students in China – ATSC), meminta Presiden Republik, José Ramos Horta, untuk mempercepat pemulangan mereka ke China untuk melanjutkan studi.
Para mahasiswa tersebut dipulangkan ke TL selama dua tahun karena wabah pandemi Covid-19.
“Kami bertemu dengan Presiden untuk menginformasikan tentang kesulitan yang kami hadapi dan juga meminta Presiden untuk memfasilitasi kami kembali ke China untuk melanjutkan studi kami”, kata Ketua Asosiasi Pelajar Timor di China (Association of Timorense Students in China – ATSC), Esmeraldito Ferreira, pada wartawan usai rapat di Istana Presiden Aitarak Laran, Dili, selasa ini.
Ia juga menginformasikan bahwa, Presiden Republik akan menghubungi Pemerintah dan Kedutaan Besar China di Timor-Leste.
Berita terkait : ATSC minta Pemerintah fasilitasi mahasiswa TL kembali lanjutkan studi di China
Esmeraldito menegaskan, selain bertemu dengan Presiden Horta, Asosiasi juga telah bertemu dengan kementerian terkait dalam upaya penyelesaian masalah tersebut.
“Komunikasi dengan Pemerintah Timor-Leste dan pencarian solusi, sedang berlangsung. Kami mengharapkan tanggapan positif,”ujarnya.
Dia juga menambahkan bahwa mereka terpaksa kembali ke TL pada 2020 karena berakhirnya visa dan dampak dari krisis kesehatan yang disebabkan Covid-19 yang muncul di Provinsi Wuhan, China dan di kota-kota lain di Cina.
Berita terkait : Masalah Covid-19, 16 pelajar penerima beasiswa dari Cina belum melakukan perkuliahan
Esmeraldito menyatakan keprihatinannya karena ia kesulitan mengakses kelas online. Itu disebabkan rendahnya kecepatan internet di tanah air dan juga tidak ada laboratorium untuk kelas praktik, terutama bagi penerima beasiswa teknik dan kedokteran.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz