iklan

POLITIK, INTERNASIONAL, SOSIAL INKLUSIF

Hari Keanekaragaman Hayati Sedunia : PBB desak akhiri perang yang merusak dunia  

Hari Keanekaragaman Hayati Sedunia : PBB desak akhiri perang yang merusak dunia   

Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres. Foto google

DILI, 27 Mei 2022 (TATOLI)- Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres mendesak untuk mengakhiri perang yang tidak masuk akal dan merusak dunia.

Permintaan Sekjen PBB, António Guterres disampaikan dalam acara perayaan Hari Keanekaragaman Hayati Sedunia yang diselenggarakan dengan tema ‘Membangun masa depan bersama untuk semua kehidupan’.

Menurut, Sekjen PBB, Guterres bahwa, keanekaragaman hayati sangat penting untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, mengakhiri ancaman nyata perubahan iklim, menghentikan degradasi lahan, membangun ketahanan pangan, dan mendukung kemajuan dalam kesehatan manusia.

“Tiga perempat dari lingkungan darat dan sekitar 66% dari lingkungan laut telah diubah secara signifikan oleh tindakan manusia. Pada Hari Keanekaragaman Hayati Sedunia, saya mendesak untuk mengakhiri ‘perang yang tidak masuk akal dan merusak dunia,’ kata Sekjen PBB, Guterres   dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan di situs resmi PBB, yang diakses Tatoli.

Sekjen PBB, Guterres juga  menyoroti keanekaragaman hayati menawarkan solusi untuk pertumbuhan hijau dan inklusif dan, tahun ini, pemerintah akan bertemu untuk menyepakati kerangka keanekaragaman hayati global dengan target yang jelas dan terukur untuk menempatkan planet ini pada jalur pemulihan pada tahun 2030.

“Kerangka kerja tersebut harus mengatasi penyebab hilangnya keanekaragaman hayati dan memungkinkan perubahan ambisius dan transformatif yang diperlukan untuk hidup selaras dengan alam dengan secara efektif melindungi lebih banyak daratan, air tawar, dan lautan di dunia, mendorong konsumsi dan produksi yang berkelanjutan, menggunakan solusi berbasis alam untuk mengatasi perubahan iklim dan mengakhiri subsidi berbahaya yang merusak lingkungan”, kata Sekjen PBB, Guterres.

Dikatakan, perjanjian global juga harus memobilisasi tindakan dan sumber daya keuangan untuk mendorong investasi positif alam yang nyata, memastikan bahwa semua orang mendapat manfaat dari dividen keanekaragaman hayati.

“Saat kita mencapai tujuan ini dan menerapkan Visi 2050 untuk ’hidup selaras dengan alam’, kita harus bertindak dengan menghormati kesetaraan dan hak asasi manusia, terutama mengenai banyak penduduk asli yang wilayahnya menyimpan begitu banyak keanekaragaman hayati,” tegasnya.

Dijelaskan, Untuk menyelamatkan kekayaan alam yang tak tergantikan dan rapuh di planet maka semua orang perlu dilibatkan, termasuk kaum muda dan populasi rentan yang paling bergantung pada alam untuk mata pencaharian mereka.

“Hilangnya keanekaragaman hayati mengancam semua, termasuk kesehatan kita. Telah terbukti bahwa hilangnya keanekaragaman hayati dapat memperluas zoonosis yang merupakan penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia. Sementara, di sisi lain, jika kita menjaga keanekaragaman hayati tetap utuh, ia menawarkan alat yang sangat baik untuk memerangi pandemi seperti yang disebabkan oleh virus corona,” tuturnya.

Jika tren negatif saat ini dalam keanekaragaman hayati dan ekosistem tidak segera diatasi, hal itu akan merusak kemajuan menuju 80% dari target yang dinilai dari delapan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

“Hari ini, saya mengajak semua untuk bertindak membangun masa depan bersama bagi semua kehidupan”, ungkapkan.

Hari Keanekaragaman Hayati   Sedunia atau International Day for Biological Diversity diperingati setiap tahun pada tanggal 22 Mei.

Tujuan peringatan hari tersebut adalah untuk meningkatkan kesadaran dan menumbuhkan kecintaan terhadap keanekaragaman hayati atau biodiversitas di bumi ini.

Reporter : José Belarmino De Sa

Editor : Nelia Borges (penerjemah : Armandina Moniz)

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!