DILI, 04 maret 2025 (TOTOLI)– Direktorat Nasional Konservasi Hutan dan Pengembangan Ekowisata Kementerian Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan (MAPPF) mengidentifikasi beberapa jenis burung dan tumbuhan di kawasan Taman Nasional Nino Konis Santana.
“Dengan kerjasama BirdLife International Organization, kami dapat mengidentifikasi 262 jenis burung di Taman Nasional Nino Konis Santana, 19 diantaranya terancam punah,” jelas Direktur Pedro Pinto di Caicoli, Dili.
Menurut Pedro Pinto, Direktorat juga bekerja sama dengan Pemerintah Australian Northern Territory dan mendaftarkan 2.500 jenis tumbuhan, sepuluh jenis baru, 1.713 jenis terancam punah, dan 26 jenis tanaman endemik.
Terkait identifikasi spesies laut, Pedro Pinto mengungkapkan, pihaknya mendapat dukungan dari organisasi Conservation International, tercatat 400 spesies karang, 88 di antaranya terancam punah.
Berita terkait : KNTLU mulai lengkapi berkas pendaftaran Taman Nasional Nino Konis Santana di UNESCO
Dari segi keanekaragaman ikan, teridentifikasi 1.232 spesies, satu di antaranya endemik dan tujuh spesies terancam punah. Ditemukan pula lima jenis reptilia langka dan 35 jenis kelelawar.
Patut diingat bahwa Pemerintah menginginkan Taman Nasional Nino Konis Santana diakui sebagai Cagar Biosfer dalam lingkup Program “Manusia dan Biosfer” dari Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO).
Terkait hal tersebut, Pedro Pinto mengatakan segala upaya sedang dilakukan untuk mengajukan pencalonan tersebut ke UNESCO.
Berita terkait : MAP ajukan Taman Nasional Nino Konis Santana ke UNESCO untuk diakui sebagai warisan dunia
Reporter : Jesuína Xavier (Penerjemah: Cidalia Fátima)
Editor : Isaura Lemos de Deus
