DILI, 12 desember 2024 (TATOLI) — Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama mitra pembangunan menggelar pertemuan atau lokakarya membahas mengenai progres atau kemajuan pemberian vaksinasi COVID-19 yang mencapai 90%.
Mitra pembangunan yang ikut dalam pembahasan progres atau kemajuan pemberian vaksinasi COVID-19 tersebut adalah World Vision Timor-Leste, Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bersama Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT). Pertemuan tersebut dilakukan di aula JL, World, Meti-aut Dili, kamis ini.
Direktur Nasional World Vision di Timor-Leste, Jared William Barrends, mengatakan, selama pandemi COVID-19 yang terjadi yang sangat berdampak pada layanan kesehatan, khususnya masyarakat di daerah terpencil.
“Selama pandemi COVID-19, yang sangat berdampak pada layanan kesehatan, adalah masyarakat di daerah terpencil. Kami juga mendukung upaya tanggap darurat, karena pandemi itu memperburuk tantangan yang ada, sehingga menyebabkan penurunan layanan imunisasi,” katanya.
Dia menjelaskan, tahun lalu pihaknya bekerja sama dengan UNICEF yang didanai oleh DFAT melalui program VAHSI, bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk meningkatkan cakupan imunisasi dengan mengintegrasikan COVID-19 dan vaksinasi rutin melalui platform yang mereka bangun berbasis komunitas.
Ditegaskan, inisiatif ini berhasil menjangkau enam kotamadya seperti, Aileu, Baucau, Bobonaro, Covalima, Ermera dan Manatuto.
“Kami berhasil mengimunisasi 6.385 anak dan memvaksinasi 5.024 orang terhadap COVID-19 termasuk melatih 991 anggota kelompok dukungan ibu dalam komunikasi di lapangan di 100 desa. Hari ini, kami berkumpul dalam lokakarya advokasi nasional untuk merayakan kerja kolektif kami serta untuk berbagi praktik terbaik selama implementasi program Vaccine Access and Health Security Initiative (VAHSI),” jelasnya.
Dikatakan, kemajuan vaksinasi COVID-19 sangat baik, karena Kemenkes mengikuti rujukan untuk menghadirkan imunisasi rutin yang lebih baik di masa depan dan pada program lainnya, untuk menjadikan referensi perbaikan dan peningkatan tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan baik.
Di tempat yang sama, Direktur Nasional Kebijakan dan Kerja Sama Kementerian Kesehatan, Narcisio Fernandes meminta World Vision mendukung Kemenkes untuk merefleksikan implementasi melalui integrasi vaksin COVID-19, karena suatu kegiatan sangat penting bagi Dinas Kesehatan Kotamadya.
“Lokakarya ini akan meninjau kemajuan yang dicapai selama sektor imunisasi, bersama dengan mitra pembangunan seperti World Vision, WHO, UNICEF dan anggaran yang didukung oleh DFTA, untuk meninjau kemajuan tersebut. Karena, selama vaksinasi COVID-19, di Timor-Leste menunjukkan kemajuan yang baik, dan berhasil mencapai 90%,” ujar Narcisio.
Ditambahkan, kampanye integrasi nutrisi dan distribusi vitamin A dengan vaksin COVID-19 berhasil melampaui target melebih dari 90%.
“Meskipun Timor-Leste kekurangan sumber daya manusia, namun tetap menunjukkan komitmen bahwa, kemajuan ini merupakan dukungan semua orang, terutama otoritas lokal, dan juga kontribusi otoritas komunitas kami terhadap program ini,” paparnya.
Ditempat yang sama, Perwakilan UNICEF di Timor-Leste, Ainhoa Jaureguibeitia, mengatakan cakupan vaksinasi COVID-19 merupakan bukti dukungan dan solidaritas UNICEF bersama-sama untuk mengatasi darurat kesehatan global. Respons pandemi yang baik membantu mengurangi angka kematian terkait COVID-19.
Dikatakan, Pemerintah Australia adalah donor vaksin COVID-19 terbesar ke Timor-Leste, dan dukungan mereka telah membantu memperluas cakupan vaksinasi COVID-19 kepada populasi orang dewasa yang berusia di atas 18 tahun pada pertengahan tahun 2021, lebih banyak dibandingkan sebagian besar negara lain di kawasan ini.
“Kami melihat bahwa Timor-Leste telah mencapai cakupan pra-COVID-19 dengan layanan imunisasi rutin pada bulan desember 2023, sebagian besar disebabkan oleh kampanye imunisasi terpadu nasional pada awal tahun 2023. Kami juga melihat bahwa Timor-Leste telah berhasil memperkenalkan vaksin konjugat pneumokokus atau Vaksin konjugat pneumokokus (PCV) di 2023 dan vaksin human papilloma virus (HPV) pada tahun 2024,” ujarnya.
Ditegaskannya, Pemerintah Australia membiayai vaksinasi COVID-19 dengan sasarannya adalah orang dewasa yang menerima vaksinasi sebagian dan UNICEF bermitra dengan Organisasi Kesehatan Dunia dan World Vision Timor-Leste dengan memobilisasi sumber daya manusia, dan dukungan operasional untuk memperkuat kapasitas layanan kesehatan kota.
Dikatakan, penyampaian layanan, pengelolaan data, sistem rantai dingin, penciptaan permintaan, mobilisasi masyarakat, pemantauan dan pengawasan dan dukungan DFAT juga membantu mengakses masyarakat yang tidak memiliki akses terhadap layanan imunisasi.
Sementara, itu Virus corona atau COVID-19 menjadi topik terhangat sejak dua pekan terakhir Januari 2020. Virus ini mendadak menjadi teror mengerikan bagi masyarakat dunia, terutama setelah merenggut nyawa ratusan orang hanya dalam waktu dua pekan.
Satu hal yang paling mengkhawatirkan adalah virus ini terus mencari mangsa, sementara obatnya hingga saat ini belum ditemukan. Virus corona jenis baru mulai menjadi perhatian masyarakat dunia setelah pada 20 Januari 2020, otoritas kesehatan di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, yang mengatakan tiga orang tewas di Wuhan setelah menderita pneumonia yang disebabkan virus tersebut.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz