DILI, 29 mei 2022 (TATOLI)— Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Timor-Leste (TL), sabtu (28/05) mengidentikasi lima kasus baru dari kotamadya Dili. Sementara itu, 56 orang meninggal dunia dari 4.990 kasus sejak awal januari 2022 hingga saat ini.
Melalui siaran pers yang diakses Tatoli dari Kemenkes, sabtu (28/05), 28 mei menyebutkan, kasus tersebut teridentifikasi di kotamadya Dili dengan 3.447 kasus, Manatuto (175), Ermera (118), Baucau (331), Manufahi (202), Covalima (149), Liquica (140), Bobonaro (57), Aileu (85), Viqueque (80), Ainaro (45), Lautem (155) dan enam kasus dari Wilayah Administrasi Khusus Oecusse-Ambeno (RAEOA).
“Sebagian besar kasus berasal dari Dili dengan 3.447 kasus dan 33 orang meninggal dunia. Kasus DBD juga tercatat di 12 kotamadya lainnya,” tulis siaran pers itu.
Dalam siaran pers juga dijelaskan, sebagian besar kasus DBD di Kotamadya Dili, teridentifikasi dari Pos Administratif Dom Aleixo, dengan 2.069 kasus, Pos Administratif Cristo Rei (517 kasus), Pos Administratif Na’in Feto (416 kasus), Pos Administratif Vera Cruz (371 kasus), Atauro (18 kasus) dan 56 tercatat dari Metinaro.
Dengan melonjaknya DBD, Kemenkes meminta kepada penduduk di Dili dan kotamadya lainnya agar secepatnya membawa pasien yang mengalami deman, radang sendi dan bersin-bersin ke pusat kesehatan untuk mendapatkan pengobatan.
Kemenkes juga meminta kepada masyarakat untuk berkoordinasi dengan pemerintah setempat agar membersihkan rumah dan lingkungan untuk mencegah wabah DBD.
Dinas Kesehatan Kotamadya Dili (SSMD) mencatat pada 2021 lalu, teridentifikasi 672 pasien deman berdarah dan delapan meninggal dunia.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz