DILI, 22 maret 2022 (TATOLI) – Direktur Klinik Bairo Pite, Inácio dos Santos meminta semua entitas bekerja sama dalam melawan Tuberkulosis (TBC) untuk mencapai tingkat nasional dalam mengakhiri Tuberkulosis pada 2025.
Inácio menjelaskan, Timor-Leste (TL) merupakan salah satu negara dengan angka tertinggi TBC di Kawasan Asia Tenggara. Karena, kasus Tuberculosis di TL di level 508 kasus per 100.000 orang ditahun 2020, naik dari 498 kasus per 100.000 orang ditahun sebelumnya, dan ini merupakan perubahan sebesar 2,01%.
“Kasus TBC di TL sekitar 500 dari 100.000 penduduk, yang mewakili tingkat insiden tertinggi kedua di kawasan Asia Tenggara dan salah satu yang tertinggi di dunia,” kata Direktur Klinik Bairo Pite, Inácio dos Santos kepada wartawan di Bairo Pite Dili, selasa ini.
Dikatakan, Klinik Bairo Pite terus berupaya memerangi TBC karena indikator terbaru menunjukkan angka Tuberculosis terus meningkat.
“Tahun lalu, kami mencatat 432 kasus TBC. Tahun ini, dari januari hingga februari 2022, kami mencatat 80 lebih kasus,” ujarnya.
Ia menegaskan, perlunya peran generasi muda dalam pembangunan nasional, sehingga dalam memerangi TBC di TL perlu melibatkan generasi muda dan masyarakat. Karena, penyakit menular tersebut merupakan penyakit mematikan.
“Penyakit TBC menular melalui batuk dan bersin dari seseorang ke orang lain dan TB aktif, yang tidak diobati dapat menyebarkan penyakit ini ke 15 orang lainnya dalam setahun,” ujarnya.
Dia meminta kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes), masyarakat sipil, tokoh agama, tokoh setempat, dan keluarga, untuk bekerja sama dalam memerangi dan mengakhiri TBC di Timor-Leste.
“Klinik Bairo Pite telah melaksanakan proyek untuk mendidik dan meningkatkan kesadaran masyarakat di lingkungan Bairo-Pite, tentang pencegahan dan mitigasi TBC. Kami membagikan pamflet dan poster dari pintu ke pintu untuk mendidik dan meningkatkan kesadaran semua keluarga tentang pencegahan TBC, ”ucapnya.
Dijelaskan, lebih dari 200 pasien TBC dirawat di Klinik Bairo-Pite diantaranya 18 pasien diisolasi di Klibur Domin dan ISMAIK, Tibar.
Sementara itu, Pan American Health Organization (PAHO) melaporkan bahwa TBC tetap menjadi salah satu pembunuh menular paling mematikan di dunia. Setiap hari, lebih dari 4.100 orang meninggal dunia, karena TBC. Hampir 28.000 orang jatuh sakit karena penyakit yang dapat dicegah dan disembuhkan ini. Upaya global untuk memerangi TBC telah menyelamatkan sekitar 66 juta jiwa sejak tahun 2000.
PAHO menjelaskan setiap orang memperingati Hari Tuberkulosis (TBC) Sedunia pada 24 Maret untuk meningkatkan kesadaran publik tentang konsekuensi kesehatan, sosial dan ekonomi.
Hari TBC Sedunia 2022 tahun ini dengan tema ‘Invest to End TBC’.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz