DILI, 26 November 2021 (TATOLI) – Kementerian Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (MEJD) melalui Kepala Umum administrasi dan Keuangan, Antoninho Pires, mengatakan MEJD memutuskan untuk menunda rencana perekrutan 975 guru hingga 2022.
“Sesuai rencana kami, tahun ini kami ingin merekrut 975 guru. Namun hal tersebut tidak terlaksanakan dan kami memutuskan untuk menundanya pada tahun depan,” kata Antoninho Pires pada wartawan dikantornya Vila Verde Dili, kamis.
Ia menjelaskan alasan dari penundaan rekrut guru tersebut karena harus memverifikasi dan menganalisis data guru sukarelawan di seluruh wilayah nasional sebelum lakukan perekrutan.
Berita terkait : November 2021, MEJD rekrut guru honorer
“Tahun ini kita hanya fokus pada verifikasi data dari semua guru, makanya kita tunda sampai 2022,” tegasnya.
Dikatakan, sebelumnya Menteri MEJD, Armindo Maia telah menyatakan bahwa kementerian akan memulai proses perekrutan 975 guru kontrak dengan pengalaman yang profesional.
“Persyaratan rekrutmen masih dirahasiakan, namun saya dapat mengungkapkan bahwa salah satu kriteria untuk kontrak permanen adalah pengalaman profesional. Karena itu, kami akan mengutamakan guru yang sudah lama bekerja,” jelasnya.
Ia memaparkan sebelumnya juga perencanaan pembukaan rekrutmen dijadwalkan pada akhir Maret namun karena wabah Covid-19, hal tersebut ditunda.
Sejak tahun 2013 ratusan guru di Timor-Leste, telah mengajar secara sukarela, tanpa terdaftar dalam sistem. Dengan data yang dikumpulkan oleh Kementerian berjumlah 10.523 guru tetap dan 5.203 yang dipekerjakan secara kontrak.
Di antara 10.523 guru tetap, 8.365 menjalankan fungsi mengajar secara eksklusif, sementara 2.158 mempunyai jabatan sebagai kepala sekolah, asisten kepala sekolah, koordinator sekolah dan lainnya.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz
