DILI, 4 november, 2021 (TATOLI)- Organisasi Pendidikan, Sosial dan Budaya Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) akan menerapkan Sistem Penyiaran Pendidikan (SPP) untuk siswa siklus ketiga di Timor-Leste (TL).
Demikian hal tersebut diutarakan Perwakilan UNESCO, Francisco Barreto kepada Tatoli di kantor INFORDEPE, kamis ini.
Dia menjelaskan, tujuan dari program ini adalah untuk membantu siswa siklus ketiga agar bisa belajar Ilmu Pengetahun Alam (IPA) secara efektif selama masa Covid-19.
“Timor-Leste adalah salah satu negara yang juga terkena dampak pandemi dan sebagian besar sekolah diliburkan karena pandemi dan tidak ada kelas tatap muka. Karena itu, program ini akan membantu siswa dalam proses belajar mereka,” kata Francisco Barreto.
Dijelaskannya, program tersebut akan dilaksanakan melalui Sistem Penyiaran Pendidikan dan akan dibantu 14 orang guru. Sedangkan para siswa akan mendapatkan buku ilmu dasar dan Pendidikan untuk mengikuti program tersebut.
Menurut Barreto, pengembangan Program Pembelajaran Jarak Jauh Sains melalui Sistem Penyiaran Pendidikan Nasional juga didirikan dengan tujuan untuk mendukung penggunaan Buku Kerja Sains Pendidikan Dasar.
“Karena itu, buku ini akan difinalisasi UNESCO dan MoEYS untuk didistribusikan ke semua sekolah di Dili. Sementara kota-kota lain telah didistribusikan untuk memudahkan dan memungkinkan siswa mengakses “Pendidikan Gratis dan Berkualitas” melalui televisi,” katanya.
Menurut Barreto, sebanyak 90.108 buku telah didistribusikan ke semua siswa siklus di 345 sekolah di seluruh negeri.
Buku ini dikembangkan oleh Menteri Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (MoEYS) dan dicetak oleh UNESCO Jakarta dan proyek ini didukung negara Republik Korea dengan dana sebesar $ 2,4 juta.
Reporter : José Belarmino De Sá
Editor: Nelia Borges (penerjemah : Armandina Moniz)
