DILI, 20 oktober 2021 (TATOLI)—Pemerintah melalui rapat Dewan Menteri mengusulkan kepada Presiden Republik (PR), Francisco Guterres Lú Olo untuk memperpanjang lagi keadaan darurat (EE-Estado Emergensia) ke-19, selama 30 hari lagi pada november mendatang.
Menteri Kabinet Dewan Menteri, Fidelis Manuel Leite Magalhães, mengatakan keputusan diambil berdasarkan analisis Pusat Integrasi Manajemen Krisis ( SIJK).
Berita terkait : Dewan Menteri usul Presiden Lú Olo perpanjang EE 30 hari lagi
“Setelah SIJK mempresentasikan, maka Dewan Menteri memutuskan dengan mengusulkan kepada Presiden Republik untuk memperpanjang lagi keadaan darurat ke-19, pada november mendatang. Itu diusulkan untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona,” kata Menteri Kabinet Dewan Menteri, Fidelis Magalhães pada wartawan usai rapat di Kantor Pemerintahan Dili, rabu ini.
Menurutnya, situasi di TL, saat ini mulai membaik, karena angka vaksinasi Covid-19 meningkat, sehingga pasien yang terinfeksi Covid-19 berkurang. Namun, tetap mengingatkan kembali bahwa angka vaksinasi belum mencapai target. Maka, pemerintah berusaha agar angka vaksinasi dapat bertambah, sehingga menjamin situasi kembali normal dan kesehatan penduduk tetap terjaga. Ditambah lagi, pada november dan desember tahun ini banyak masyarakat yang akan merayakan hari Arwah (Finado) dan Natal.
Berita terkait : Cegah Virus Delta SARS-CoV2, TL perpanjang EE 30 hari lagi
“Jika ingin situasi kembali normal dan aktivitas berjalan kembali, maka saya minta kepada semua orang untuk menerima vaksin di posko terdekat dan tetap mematuhi protokol kesehatan,” katanya.
Dikatakan, angka kasus baru Covid-19 mulai berkurang, disebabkan angka vaksinasi yang setiap hari bertambah. Sehingga dirinya meminta kepada semua orang untuk melakukan vaksinasi, dan Dewan Menteri setuju meminta Presiden Republik untuk memperpanjang lagi keadaaan darurat.
Dewan Menteri menyetujui dengan meminta Presiden memperpanjang keadaan darurat dengan tujuan untuk menghindari dan menetralisir risiko penyebaran virus jenis baru SARS-CoV-2, sehingga dapat melindungi kesehatan penduduk dan kapasitas pelayanan kesehatan di rumah sakit Nasional.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz