DILI, 13 oktober 2021 (TATOLI)— Ketua Asosiasi Pariwisata Keagamaan Timor-Leste (ATRTL-Asosiasasaun Turizmu Relijiosu Timor-Leste), Pastor Angelo Salsinha mengatakan moto ATRTL adalah Kepercayaan, Persatuan, Amizade dan Sifat Alam (Fiar, Unidade, Amizade no Natureza- FUAN) yang artinya akan mempersatukan keragaman budaya, ras dan agama di Timor-Leste (TL).
“Asosiasi ini berdiri dengan moto FUAN yang berfokus pada wisata religi. Jadi, penjelasan dari Kepercayaan bukan untuk melakukan komersialisasi, namun memperdalam kepercayaan dan identitas kebudayaan sebagai orang Timor,” kata Pastor Angelo pada Tatoli di Aula Serbaguna Katedral, Dili, rabu ini.
Berita terkait : USAID bantu TL luncurkan ATRTL kembangkan pariwisata keagamaan
Menurutnya, hidup sebagai katolik dan orang yang beragama harus memiliki kualitas kepercayaan, dan hidup dalam persatuan yang bersal dari keragaman, budaya, agama dan ras. Persatuan karena semua orang adalah anak Tuhan dan semua adalah gambaran dari Tuhan yang ingin berbuat baik kepada satu dengan yang lain.
Persahabatan adalah gambaran dimana semua agama harus membawa orang ke hubungan persahabatan. Agama bukan untuk melakukan konflik dan saling memberi cacian, namun harus membawa semua orang pada persaudaraan.
“Jadi ini yang harus dipegang dan kita bangga, karena sejak dahulu hingga sekarang belum pernah terjadi konflik agama,” ujarnya.
Sementara mengenai sifat alam yang akan membawa orang ke sifat Ilahi dan sifat manusia. Dimana sifat Ilahi akan membawa orang untuk lebih mendekatkan diri dengan Tuhan dan sifat manusia adalah menjaga semua yang ada di dunia seperti laut, gunung, budaya dan bahasa sebagai keragaman yang membawa semua orang untuk mengerti tentang ciptaan Tuhan.
ATRTL adalah asosiasi keagamaan yang telah resmi terdaftar di Pemerintah TL pada Juli 2021 yang akan berfokus pada pusat wisata religi yang ada di TL, khususnya dari lima agama seperti, Kristen Katolik, Kristen Protestan, Hindu, Islam dan Konghucu.
Perwakilan Komunitas Hindu di TL, Iputu Ari Sanjaya mengatakan, komunitas Hindu sangat antusias dan mengapresiasi rencana untuk berdirinya ATRTL dimana umat hindu meskipun jumlah tidak terlalu banyak di TL, namun dapat bergabung.
“Berpartisiapsi dalam asosiasi ini tentunya akan menunjukan eksistensi kami di TL, walaupaun keberadaan Hindu di TL belum terlalu banyak. Jadi komunitas umat hindu di TL ini tidak hanya dari Bali (Indonesia), namun ada juga dari India, Palestina, Nepal, Bangladesh, Kuala Lumpur (Malasya) ,” tuturnya.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz