DILI, 12 Maret 2025 (TATOLI)—Direktur Nasional Dukungan Layanan Kesehatan (DNSH) di Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Carlos de Carvalho Guterres mengatakan selama bulan Januari hingga Maret tahun ini, Kemenkes telah melakukan rujukan pada 14 pasien ke Rumah Sakit Malaysia dan Singapura.
“Kami mengirim 14 pasien ke Rumah sakit Malaysia dan Singapura. Dari jumlah tersebut satu pasien meninggal dunia setelah dirawat. Ke-14 pasien tersebut menderita penyakit kanker dan kardiovaskular (jantung). Sementara, satu pasien yang meninggal adalah seorang anak yang menderita penyakit kardiovaskular,” kata Direktur DNSH Carlos pada Tatoli, di kantornya Kaikoli Dili, rabu ini.
Dijelaskan, pasien yang telah dilakukan rujukan untuk melakukan pengobatan, tiga diantaranya telah kembali dan 10 pasien hingga saat ini masih melanjutkan perawatan di dua rumah sakit tersebut.
Dijelaskan, 14 pasien yang dirujuk ke rumah sakit Malaysia dan Singapura karena menderita penyakit kanker dan kardiovaskular.
Sementara itu, Ketua Dewan Medis di Rumah Sakit Nasional Guido Valadares (HNGV), Dokter Nuno Vital Soares mengatakan HNGV saat ini sedang mengevaluasi sekitar 30 dokumen pasien yang tertunda di rujuk ke luar negeri.
“Setahu saya, tahun lalu ada sekitar 30 pasien yang menunggu keputusan. Kami mengembalikan dokumen tersebut ke masing-masing departemen untuk meninjau kondisi akhir mereka (pasien). Sebagaimana diketahui rujukan pasien tertunda karena ada masalah dengan rumah sakit di luar negeri, sehingga sudah dikonfirmasi oleh Dewan Medis untuk melihat sesuai jumlah yang ada agar menghubungi kembali mereka agar datang untuk memeriksa kembali kondisi mereka,” kata Dokter Nuno Vital kepada wartawan di HNGV Dili, selasa (11/03).
Menurut data dari Direktorat Nasional Dukungan Layanan Kesehatan DNSH mencatat, selama tahun 2024, Kemenkes telah melakukan rujukan pada 347 pasien ke rumah sakit di luar negeri seperti Indonesia, Malaysia dan Singapura.
Dari jumlah tersebut 157 pasien di rujuk ke Malaysia, 54 ke Singapura dan 136 ke Indonesia.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz