iklan

HEADLINE, SOSIAL INKLUSIF

Masyarakat China di Timor-Leste rayakan Tahun Baru Imlek  

Masyarakat China di Timor-Leste rayakan Tahun Baru Imlek  

Masyarakat komunitas China di Timor-Leste (TL) merayakan Tahun Baru Imlek di Klenteng, Xina Maromak, rabu (29/01). Foto Tatoli/Antonio Daciparu

DILI, 29 januari 2025 (TATOLI)— Masyarakat komunitas China di Timor-Leste (TL) merayakan Tahun Baru Imlek di Klenteng, Xina Maromak. Perayaan tersebut juga dirayakan untuk mempererat  persatuan dan solidaritas antar warga di negara ini.

Tahun Baru Imlek dikenal sebagai perayaan terpenting bagi masyarakat Tionghoa, dan telah menjadi bagian integral dari budaya  komunitas China di seluruh dunia termasuk Timor-Leste. Karena, kehadiran tradisi tersebut mencerminkan akulturasi budaya yang terjadi antara masyarakat Tionghoa dan penduduk setempat, yang memperkaya keragaman budaya di Timor-Leste.

Perayaan Tahun Baru Imlek tahun 2025 ini jatuh pada tanggal 29 januari  2025, dimana  masyarakat Tionghoa, China di seluruh dunia termasuk Timor-Leste merayakan hari tersebut.  Masyarakat China di Timor-Leste bersama Asosiasi Komersial Komunitas China (ACCTO) merayakan Tahun Baru Imlek  dengan pemujaan di Klenteng, Xina Maromak. Selanjutnya, Masyarakat China di Timor-Leste bersama ACCTO menuju ke Kedutaan Besar China di Timor-Leste untuk memberikan salam dan selamat Tahun Baru Imlek guna mempererat  persatuan dan solidaritas antar warga di negara ini.

Masyarakat komunitas China di Timor-Leste (TL) merayakan Tahun Baru Imlek di Klenteng, Xina Maromak, rabu (29/01). Foto Tatoli/Antonio Daciparu

“Hari ini kami masyarakat China di Timor – Leste merayakan Tahun Baru Imlek dan berkumpul di Klenteng Xina Maromak untuk menyampaikan rasa hormat kami yang tinggi sesuai dengan budaya China. Jadi kami harus melakukan pemujaan,”  kata Ketua ACCTO di Timor – Leste, Kathleen Gonsalves pada wartawan di Kedutaan Besar China di Timor-Leste, Dili rabu ini.

Dalam perayaan hari ini, dilakukan juga tarian barongsai yang merupakan kepercayaan masyarakat China untuk mengetuk pintu rumah sahabat dan mendatangi rumah mereka guna memberikan rasa solidaritas dan menyampaikan ucapan selamat serta salam keberuntungan.

“Sebelum memasuki Tahun Baru Imlek kami terlebih dahulu melakukan kegiatan solidaritas kepada 320 keluarga di Dili termasuk di kotamadya, dan memberikan juga bantuan berupa sembako kepada  mereka yang membutuhkan,” ujarnya.

Dijelaskan, tahun ini merupakan Tahun Shio Ular sebagai budaya tradisional yang mana orang bijak yang penuh misteri dan orang akan fokus mencari peruntungan di tahun ini.

“Berdasarkan data kami, komunitas China di Timor-Leste berjumlah 12.000 masyarakat, termasuk komunitas China yang lahir di Timor-Leste,” tuturnya.

Di tempat yang sama, Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Koordinator Sosial, Mariano Assanami Sabino, mengucapkan selamat kepada masyarakat China di Timor-Leste termasuk mereka yang menjalankan kegiatan bisnis di negara ini.

Dalam perayaan Tahun Baru Imlek selalu identik dengan tarian barongsai. Foto Antara

“Kepada masyarakat China di Timor – Leste, kita semua berdoa untuk kesejahteraan dan kebaikan Timor-Leste dan  dan menghormati serta menghargai Tahun Baru Imlek,” paparnya.

Dalam laman Antaranews yang dikutip Tatoli, menyebutkan perayaan Imlek menandai pergantian tahun berdasarkan kalender lunar dan dirayakan dengan berbagai tradisi khas. Tradisi ini meliputi pemasangan lampion merah yang melambangkan keberuntungan, pertunjukan barongsai yang menggambarkan kegembiraan, serta pembagian angpao sebagai simbol doa untuk kemakmuran di tahun yang baru.

Beberapa tradisi yang biasanya dilakukan di antara lain adalah:

  1. Pemberian angpao, yaitu amplop merah berisi uang, merupakan tradisi yang melambangkan kepedulian dan kasih sayang. Angpao biasanya diberikan oleh orang dewasa kepada anak-anak atau mereka yang belum menikah, dengan harapan membawa keberuntungan dan kebahagiaan di tahun yang baru
  1. Kue keranjang (Nian Gao). Kue yang terbuat dari beras ketan ini memiliki tekstur lengket dan rasa manis. Dalam tradisi Tionghoa, kue keranjang melambangkan tali persaudaraan yang erat, sesuai dengan sifat lengketnya, serta harapan agar setiap tahun semakin baik dan meningkat dalam segala hal
  1. Kembang Api. Penggunaan kembang api dalam perayaan Imlek dipercaya untuk mengusir roh jahat dan membawa keberuntungan. Suara ledakan dan cahaya terang dari kembang api dianggap mampu menakuti makhluk mitologis seperti Nian, sehingga menciptakan suasana aman dan damai bagi masyarakat
  1. Makan bersama keluarga. Malam sebelum Tahun Baru Imlek, dikenal sebagai chuxi, menjadi momen penting bagi keluarga untuk berkumpul dan menikmati hidangan bersama. Tradisi ini menandakan kesatuan dan keharmonisan keluarga, dengan harapan membawa kebahagiaan dan kesejahteraan di tahun yang akan datang

Makna perayaan imlek

Perayaan Tahun Baru Imlek bukan sekadar tradisi tahunan, tetapi merupakan momen penuh makna bagi masyarakat Tionghoa di seluruh dunia. Imlek menjadi waktu untuk merefleksikan perjalanan hidup selama setahun terakhir, menyambut tahun baru dengan penuh harapan, dan memperkuat nilai-nilai penting seperti kebersamaan, rasa syukur, dan penghormatan terhadap leluhur.

Tradisi Imlek juga melambangkan keberuntungan dan doa untuk masa depan yang lebih cerah. Berbagai kegiatan khas, seperti pemberian angpao, makan malam bersama keluarga, serta pertunjukan barongsai dan kembang api, menjadi simbol harapan dan kebahagiaan. 

Reporter : Mirandolina Barros Soares

Editor     : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!