DILI, 12 desember 2023 (TATOLI)— Menteri Perminyakan dan Sumber Daya Mineral, Francisco da Costa Monteiro mengatakan saat ini proses pembongkaran peralatan di ladang Bayu-Undan mulai dilakukan.
“Proses pembongkaran di ladang Bayu-Undan masih berjalan, banyak diskusi yang dilakukan oleh Otoritas Nasional Perminyakan dengan Perusahaan Santos, Ltd,” kata Menteri Francisco kepada wartawan di kantornya, Farol Dili, senin ini.
Dijelaskan, proyek produksi LNG di Bayu Undan telah selesai, namun ada beberapa mekanisme lain untuk melanjutkan sedikit produksi. Sehingga dapat bertahan pada akhir tahun ini hingga awal tahun 2024,” kata Menteri Francisco.
Berita terkait : Produksi migas terancam habis di Bayu-Undan, proyek CCS jadi solusi
Dikatakan, dari beberapa pihak akan menyelesaikan pembongkaran dan membutuhkan waktu karena, semua peralatan yang ada yang di bongkar.
“Pembongkaran harus benar-benar berjalan baik, sehingga kondisi laut sebelum dan sesudah produksi harus tetap sama,” tegasnya.
“Untuk anggaran pembongkaran dari dana Perusahaan konsorsium, namun setahu saya dana yang digunakan untuk pembongkaran sekitar $1,3 milliar,” tutur Menteri Francisco.
Sementara, melalui laman resmi Perusahaan Santos, Ltd menyebutkan, pembongkaran peralatan produksi minyak di ladang Bayu-Undan sedang berjalan.
“Santos telah menjadi mitra yang bangga dalam proyek terpadu Bayu-Undan/Darwin LNG selama 20 tahun lebih, termasuk sebagai operator sejak tahun 2020. Aset-aset ini telah menciptakan lapangan kerja lokal, menghasilkan pendapatan bagi Timor-Leste, pemerintah dan mendorong investasi serta memperkuat komunitas di kedua negara,” tulis Perusahaan Santos dalam lamannya.
Berita terkait : Proyek Bayu Undan usai, Pemerintah setuju lakukan pembongkaran
Sebelumnya, Pemerintah konstitusi ke-VIII melalui rapat Dewan Menteri, menyetujui rancangan aturan yang disampaikan mantan Menteri Perminyakan dan Pertambangan (MPM), Víctor da Conceição Soares, tentang pelaksanaan kegiatan pembongkaran di Lapangan Bayu-Undan.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz
