DILI, 11 Oktober 2023 (TATOLI)— Compass Diving dan Dive Timor Loro Sa’e memperkirakan sekitar 400 turis internasional akan mengunjungi Timor-Leste untuk mengikuti program whale watching atau Melihat Ikan Paus pada tahun 2023.
Manajer Compass Diving, Fuzzy Moslim mengatakan bahwa jumlah wisatawan yang berkunjung ke Timor-Leste untuk mengikuti program melihat ikan paus pada musimnya tergantung pada kedatangan pengunjung.
“Kami memperkirakan lebih dari 400 wisatawan mancanegara yang akan datang dari berbagai negara dan mengikuti program whale watching di tahun 2023,” kata Fuzzy Moslim pada Tatoli di kantor Compass Diving, Pantai Kelapa, Rabu ini.
Ia menambahkan, jumlah wisatawan yang datang dengan jadwal dan rencana perjalanan yang berbeda dan selama beberapa bulan di september hingga desember pada 2023.
Wisatawan mancanegara tersebut berasal dari Amerika Serikat, Australia, Singapura, Rusia, dan negara lainnya.
Compass Diving telah mengerahkan 28 staf yang terdiri dari 23 staf lokal dan lima staf internasional untuk memberikan layanan sebagai pemandu wisata untuk kegiatan tersebut.
Sementara, Instruktur Divi Timor Loro Sa’e, Martin Walton mengatakan bahwa pada pihaknya memandu wisatawan untuk aktivitas whale watching selama empat hingga lima hari dalam perjalanan melintasi Jaco, Ataúro dan Australia.
Kedua perusahaan selam tersebut memberikan biaya untuk melihat ikan paus tergantung pada biaya setengah hari sebesar $250 atau sehari penuh sebesar $400 untuk satu orang dan lainnya.
“Pada musim melihat ikan paus, ada spesies paus yang berbeda dari kelas Cetacea. Jadi, lebih dari 12 ikan paus muncul dan bermigrasi melintasi lautan dari Dili ke Ataúro, Lospalos, Jaco, dan kembali ke Samudera Australia,” jelasnya.
Diketahui bahwa banyak orang dari berbagai negara yang ingin melakukan penelitian untuk memahami migrasi berbagai spesies paus yang melintasi lautan Timor-Leste.
Perusahaan Dive Timor Loro Sa’e dan Compass Diving didirikan di Timor-Leste pada tahun 2000 dan program kegiatan melihat ikan paus telah dilakukan sejak tahun 2015.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz
