DILI, 04 oktober 2023 (TATOLI)— Rumah Sakit Nasional Guido Valadares (HNGV) akan melakukan rujukan pada 140 pasien dan keluarga yang mendampingi ke Rumah sakit di luar negeri untuk berobat.
Demikian hal itu dikatakan Direktur Klinik di Rumah Sakit Nasional Guido Valadares (HNGV), Marcelino Correia kepada Tatoli, di HNGV Bidau Dili, rabu ini.
Ia mengungkapkan, HNGV telah mendaftarkan 140 pasien termasuk keluarga yang akan mendampingi ke rumah sakit di luar negeri.
Menurutnya, pasien-pasien itu dikategorikan dalam kondisi gawat darurat dan harus di rujuk ke Rumah Sakit di luar negeri untuk menjalani perawatan intensif.
“Daftar nama pasien yang telah dikirim untuk dirujuk ke luar negeri keluarga keluarga yang akan mendampingi berjumlah 200, namun setelah diverifikasi, kita kurangi lagi, dan hanya diberikan kepada pasien dengan kondisi gawat darurat. Maka kita mempersiapkan sekitar 140 pasien termasuk keluarga yang akan mendampingi,” katanya.
Dikatakan, keputusan 140 pasien termasuk keluarga tersebut yang akan dirujuk, telah di setujui dan tinggal menunggu ketersediaan buku paspor, untuk diproses keberangkatan mereka ke Rumah Sakit di Luar Negeri.
“Inilah usaha dari HNGV, untuk mempersiapkan pasien dengan kondisi gawat darurat ke luar negeri. Kami, mendikusikanya dengan petugas medis terkait, untuk melihat pasien yang memenuhi persyratan dan diharuskan untuk dirujuk ke luar negeri.
Disebutkan, para pasien yang akan di rujuk maioritas menderita penyakit jantung dan kanker, ”ujarnya.
“Bagi pasien yang mempunyai paspor namun batas waktu telah berakhir, dapat menggunakan stemple di Kedutaan Besar, sesuai dengan kesepakatan antara Timor-Leste dengan negara Malaysia, Singapura, dan Indonesia,” tuturnya.
Dijelaskan, 140 pasien termasuk keluarga yang saat ini menunggu ketersediaan paspor, masih di tanggani di HNGV dengan perawatan yang ada, namun kondisi kesehatan mereka tidak ada perubahan.
“Saya berharap pemerintah dapat mempercepat ketersediaan buku paspor. Menurut informasi yang saya ketahui, pada oktober ini buku paspor akan disediakan, sehingga ini dapat menyelesaikan masalah yang ada,” tuturnya.
Rencananya, para pasien akan dirujuk ke rumah sakit yang ada di Malaysia, Singapura dan Indonesia.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz