iklan

INTERNASIONAL, KESEHATAN, HEADLINE

Assanami lantik Daniel Marçal jadi Ketua Institut Nasional Pemberantasan HIV-AIDS  

Assanami lantik Daniel Marçal jadi Ketua Institut Nasional Pemberantasan HIV-AIDS  

Perdana Menteri Sementara, Mariano Assanami Sabino melantik Daniel Marçal sebagai Ketua Institut Nasional Pemberantasan HIV-AIDS yang baru, Daniel Marçal, di kantor Pemerintah, kamis (21/09). Foto Tatoli/Francisco Sony

DILI, 21 september 2023 (TATOLI)— Perdana Menteri Sementara, Mariano Assanami Sabino melantik Daniel Marçal sebagai Ketua Institut Nasional Pemberantasan HIV-AIDS yang baru.

Daniel Marçal menggantikan Ketua Institut Nasional Pemberantasan HIV-AIDS sebelumnya, Atanasio de Jesus  yang  masa jabatannya telah berakhir.  Namun, jabatan tersebut sebelumnya juga telah dijabat oleh Daniel Marçal pada pemerintahan Konstitusional ke-VIII.

Mariano Assanami yang juga sebagai Wakil Perdana Menteri, Menteri Koordinator Bidang Sosial dan Menteri Pembangunan Pedesaan dan Perumahan Masyarakat, meminta kepada pemimpin baru di Institut Nasional Pemberantasan HIV-AIDS  untuk bekerja dengan semaksimal  mungkin bersama seluruh staf dalam menjalankan tugas pencegahan terhadap HIV di Timor-Leste.

“Kita semua tetap mempertahankan koordinasi dengan Kementerian Solidaritas, Sosial dan Inklusif, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Pendidikan. Karena, ketiga kementerian tersebut memiliki hubungan dengan Institut tersebut. Jadi,  harus saling  mengkoordinasikan dengan seluruh pegawai dalam menjalankan tugas tersebut,”  kata  Mariano Assanami dalam sambutan pada acara pelantikan yang digelar di Kantor Pemerintah, kamis ini.

Sementara,  Daniel Marçal selaku Ketua Institut Nasional Pemberantasan HIV-AIDS yang baru mengatakan  akan  menjalankan tugas semaksimal mungkin dengan    bersama  seluruh pegawai untuk melakukan pencegahan terhadap HIV-AIDS di Timor-Leste.

“Prioritasnya adalah bagaimana melakukan pencegahan terhadap penyakit tersebut dengan menciptakan strategi yang sederhana agar orang bisa memahami. Selain itu, kami akan bekerja sama dengan semua institusi terkait dan seluruh rakyat untuk mencegah penyakit ini di negeri kita,” ujarnya.

Menurutnya, banyak orang menderita HIV karena kurang pengetahuan dan banyak faktor yang mempengaruhi, seperti kesulitan untuk mengambil tindakan kebersihan, pengaruh negatif, sulitnya mendekati rumah sakit dan klinik dalam melakukan perawatan.

“Ketika kita memiliki HIV, kita tidak akan mati. Tetapi tantangan kita adalah untuk terus berobat dengan menjaga kesehatan. Karena, Pemerintah mempersiapkan fasilitas, seperti obat untuk melindungi para pasien, sehingga tidak diharuskan datang ke rumah sakit untuk meminumnya,” ungkapnya.

Untuk mengurangi penyakit tersebut, semua orang harus memiliki kesadaran untuk tidak melakukan hubungan seks bebas ketika itu bukan pasangannya.

Menurut data saat ini, hampir 2.000 orang Timor-Leste terkena HIV-AIDS.

Reporter : Mirandolina Barros Soares

Editor      : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!