DILI, 25 april 2023 (TATOLI)— Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) mengucurkan dana sebanyak $20,5 miliar dari sumber dayanya sendiri di 2022, untuk membantu kelanjutan pemulihan Asia dan Pasifik dari pandemi COVID-19 di tengah berbagai hambatan dan krisis perekonomian baru.
Hasil keuangan dan operasionalnya itu dipublikasikan hari ini (senin, 24 april 2023) dalam Laporan Tahunan 2022 ADB.
Laporan tersebut merangkum bagaimana ADB menggabungkan pembiayaan dan pengetahuan, serta memanfaatkan kemitraan untuk membantu kawasan ini bertahan dari guncangan ekonomi yang diperparah oleh invasi Rusia ke Ukraina, krisis pangan yang memburuk, dan peristiwa cuaca ekstrem.
“Dukungan kami selama tahun 2022 telah membantu negara berkembang anggota kami (DMCs/Developing Member Countries) untuk melewati dampak langsung akibat berbagai krisis itu sambil memperkuat ketangguhan jangka panjangnya di bidang-bidang yang sangat penting seperti perubahan iklim dan ketahanan pangan,” kata Presiden ADB, Masatsugu Asakawa dalam laporan tahunan 2022 ADB yang diakses Tatoli, selasa ini.
Nilai $20,5 miliar tersebut terdiri dari pinjaman dan jaminan, hibah, investasi ekuitas, serta bantuan teknis yang diberikan kepada pemerintah dan sektor swasta. Selain itu, USD 11,4 miliar tambahan dimobilisasi ADB dalam bentuk pembiayaan bersama (cofinancing).
ADB telah mengucurkan dana sebanyak $6,7 miliar bagi pembiayaan mitigasi dan adaptasi iklim selama 2022, mendekati ambisinya menyediakan $100 miliar dalam pembiayaan iklim kumulatif selama 2019–2030.
Agar dapat mengatasi krisis pangan yang semakin berat di kawasan ini, ADB menyediakan $3,7 miliar, melalui program ketahanan pangannya senilai $14 miliar untuk bantuan pangan penting bagi yang paling membutuhkannya, serta memperkuat sistem produksi pangan.
Guna mendukung pemulihan ekonomi, ADB membiayai reformasi kelembagaan, memperkuat penyampaian layanan publik, dan pertumbuhan di sektor ekonomi penting. Bantuan ADB senilai $3,9 miliar bagi sektor swasta juga mencakup dukungan likuiditas untuk perusahaan yang menghadapi lingkungan usaha yang berat.
Sementara itu, ADB berinvestasi secara luas pada infrastruktur yang berkualitas serta bidang pendidikan, kesehatan, dan sektor sosial lainnya yang berkontribusi dalam membangun ketangguhan di seluruh bagian perekonomian.
Mempromosikan kesetaraan gender masih menjadi bagian besar (agenda) dari kegiatan ADB, di mana 97 persen dari aktivitasnya di 2022 berkontribusi ke agenda ini.
Berbagai aktivitas tersebut mencakup prakarsa meningkatkan akses perempuan ke pekerjaan berkualitas, mendorong kewirausahaan perempuan, dan membangun ketangguhan perempuan terhadap perubahan iklim.
Laporan Tahunan 2022 itu menjelaskan secara terperinci bagaimana ADB berevolusi agar dapat lebih baik dalam memenuhi kebutuhan DMCs yang terus berubah dan kompleks.
Hal ini termasuk langkah-langkah untuk memperoleh sumber daya lebih banyak guna mendukung pembangunan kawasan ini melalui kajian yang sedang berjalan atas kerangka kecukupan modal ADB, sekaligus reformasi organisasi struktural dan nonstruktural yang dipandu oleh model operasi yang baru.
“Saya yakin reformasi tersebut akan memastikan ADB dapat memberikan dampak yang lebih besar bagi kawasan ini, termasuk dengan meningkatkan skala pembiayaan iklim, memobilisasi lebih banyak investasi sektor swasta, dan menyediakan rentang solusi pembangunan yang lebih luas sebagai respons terhadap kebutuhan klien,” ucap Presiden Asakawa.
ADB berkomitmen mencapai Asia dan Pasifik yang makmur, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan, serta terus melanjutkan upayanya memberantas kemiskinan ekstrem. Didirikan pada 1966, ADB dimiliki oleh 68 anggota, 49 di antaranya berada di kawasan Asia dan Pasifik.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz