DILI, 11 november 2022 (TATOLI)– Menteri Luar Negeri dan Kerjasama (MNEK -tetun) Timor-Leste, Adaljiza Magno mengungkapkan, pihaknya dan Portugal sedang mempersiapkan proposal kesepakatan mobilitas tenaga kerja (Naker) antara kedua negara.
“Usulan tersebut sedang dalam pembahasan antara kedua pemerintah. Setelah penjabaran final, akan dilakukan pembahasan dan akan diumumkan kepada publik ketika kedua negara meresmikan kesepakatan”, katanya kepada Tatoli, di Parlemen Nasional, jumat.
Ditanya mengenai jadwal pembahasan, Menteri Adaljiza mengungkapkan bahwa hingga kini belum menentukan jadwal, tetapi akan berusaha untuk menentukannya sesegera mungkin. Pembahasan tergantung pada elaborasi akhir dari proposal.
Adaljiza Magno menyoroti pentingnya melakukan negosiasi bilateral untuk mengatasi kondisi di mana orang Timor bepergian dan tinggal di Portugal.
“Kesepakatan ini sangat penting bagi Layanan Imigrasi Timor-Leste dan Layanan Orang Asing dan Perbatasan (SEF -portugis) Portugal untuk melakukan kontrol atas orang Timor yang berniat pergi ke Portugal. Karena, pemerintah Portugis telah mengubah undang-undang migrasi di mana semua orang mencari kerja di Portugal harus mengajukan visa kerja,” katanya.
Terkait hal itu, Adaljiza Magno menginformasikan bahwa dirinya telah melakukan pertemuan dengan mitranya dari Portugal, João Gomes Cravinho, di sela-sela kunjungan Presiden Republik, José Ramos Horta ke Portugal.
Diplomat itu menambahkan bahwa tujuan pertemuan itu adalah untuk membahas solusi segera, menengah dan jangka panjang untuk menyelesaikan situasi orang Timor di wilayah Portugis.
Direktur Jenderal Protokol dan Urusan Konsuler MNEK, José Amorim Dias, telah mengatakan bahwa Pemerintah Timor-Leste ingin membuat perjanjian mobilitas tenaga kerja dengan Eksekutif Portugal, seperti yang dilakukan dengan Australia dan Korea Selatan.
Perjanjian ini bertujuan untuk mengurangi konsekuensi dari perjalanan orang Timor ke Portugal tanpa kontrak kerja, atau dengan kontrak yang menimbulkan keraguan, dan memastikan tinggal dengan kondisi kehidupan yang layak.
Untuk tujuan ini, kedutaan Timor-Leste di Portugal telah melakukan kontak awal dalam hal ini. Kontak-kontak ini bertujuan untuk membangun negosiasi bilateral yang menangani keadaan di mana orang Timor bepergian dan tinggal di Portugal.
Draf kesepakatan mobilitas disiapkan oleh Kedutaan Besar Timor-Leste di Portugal dan dikirim ke MNEK untuk ditinjau sebelum kesepakatan formal dibuat.
Saat ini, sekitar 5.000 pekerja Timor berada di Portugal, di mana sekitar 800 di antaranya menganggur.
Reporter: Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz