DILI, 19 september 2022 (TATOLI)— Federasi Sepak Bola Timor-Leste (FFTL -tetum) akan mencari pelatih baru untuk Tim Seleksi Nasional (Timnas) Under 23 (U-23). Pelatih baru akan menggantikan pelatih asal Brasil, Fabio Joaquim Maciel da Silva yang telah mengundurkan diri pada 02 september 2022.
“Sekarang Federasi harus mencari jalan keluar lain, karena ini memberikan dampak pada para pemain kita. Tetapi kita harus mencari jalan keluar dengan pelatih baru,” jelas Ketua FFTL, Francisco Jeronimo usai menemui Perdana Menteri, Taur Matan Ruak di Farol, senin ini.
Dijelaskan, Fabio Joaquim Maciel da Silva mengundurkan diri dan mengakhiri kontraknya dengan FFTL karena tidak mendapatkan bayaran selama lima bulan.
Menjawab hal ini, Ketua FFTL mengklarifikasikan bahwa anggaran pembayaran untuk Mantan Pelatih Fabio harus disediakan oleh AFC (Asian Football Confederation/ Konfederasi Sepak Bola Asia) tetapi hingga saat ini pihak AFC yang belum menyediakan anggaran pembayaran tersebut.
“Ia juga mengakhiri kontraknya dengan masalah yang sama karena gaji. Tetapi ini bukan karena kami tidak ingin bayar tetapi AFC yang belum membayarnya,” jelasnya.
Mantan Pelatih itu sebelumnya telah menuliskan surat pada pihak AFC serta FIFA (Fédération Internationale de Football Association/ Federasi Internasional Asosiasi Sepak Bola) dan telah mendapatkan jawabannya untuk menunggu lagi.
“AFC telah memberikan jawaban dan juga pada FIFA, mereka tahu. Tetapi tidak mau tahu tentang masalah ini dan bersikeras ingin mengundurkan diri. Sementara, kontraknya baru akan berakhir pada desember tahun ini,” ucap Ketua FFTL.
Fábio Joaquim Maciel da Silva (lahir 29 Oktober 1977), dikenal sebagai Fábio Magrão, adalah pelatih sepak bola Brasil dan mantan pemain.
Fábio kembali menjadi pelatih tim senior dan U-23 Timor Leste untuk ketiga kalinya pada tahun 2021 sejak tahun 2019. Prestasi tertingginya untuk tim nasional, adalah ketika membawa tim U-23 ke posisi ketiga di Kejuaraan AFF (Asean Football Federation) U-23 2022 di Kamboja.
Dikabarkan, Fabio mengundurkan diri karena melihat dari undang-undang dari FIFA yang disebutkan, jika ada pelatih atau pemain yang tidak menerima gaji selama lebih dari dua bulan harus membuat laporan dan mengakhiri kegiatannya.
“Saya memberikan toleransi selama lima bulan, tetapi tidak ada jawaban untuk itu saya memutuskan untuk berhenti dan melaporkan ini pada FIFA agar FFTL membayar. Saya mencintai Timor-Leste. Saya mengerti situasi di Timor tetapi keluarga saya juga membutuhkan uang,” jelas Fabio dalam wawancaranya beberapa waktu lalu.
Fabio mengakui kontraknya dengan FFTL akan berakhir pada 31 desember 2022, tetapi dirinya tidak dibayar sejak april 2022. Sesuai dengan infromasi yang diakses TATOLI, bayaran untuk mantan pelatih Timnas U-23 tersebut setiap bulan senilai $10.000. Jadi, untuk lima bulan pembayaran sebesar $50.000.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz