iklan

POLITIK, INTERNASIONAL, DILI, HEADLINE, SOSIAL INKLUSIF

Jelang pelantikan, Presiden terpilih, José Ramos Horta bertemu Presiden Lú Olo  

Jelang pelantikan, Presiden terpilih, José Ramos Horta bertemu Presiden Lú Olo   

Presiden terpilih dalam Proses Pemilihan Presiden periode 2022-2027, José Ramos Horta bertemu Presiden Republik, Francisco Guterres Lú Olo di Istana Kepresidenan, Bairro pite, rabu (27/04). Foto Tatoli /Egas Cristóvão

DILI, 27 april 2022 (TATOLI)— Presiden terpilih dalam Proses Pemilihan Presiden (Pilpres) periode 2022-2027, José Ramos Horta bertemu Presiden Republik, Francisco Guterres Lú Olo. Pertemuan keduanya untuk membahas persiapan upacara pelantikan Presiden terpilih yang akan berlangsung pada 19 mei 2022.

Presiden terpilih, José Ramos Horta usai bertemu Presiden Republik, Lú Olo di Istana Kepresidenan, Bairro pite, rabu ini mengatakan, ini merupakan pertemuan formal pertama antara kedua pemimpin nasional setelah Pilpres putaran pertama dan kedua berakhir.

“Tujuan utama pertemuan itu adalah untuk membicarakan upacara serah terima yang akan berlangsung pada 19 Mei. Kami berbicara tentang persiapan untuk mengadakan upacara pelantikan presiden,” kata  Presiden terpilih, Horta.

Dalam pertemuan tersebut, Horta mengungkapkan rasa hormat dan kekagumannya kepada Presiden Republik, Francisco Guterres yang sedang menjabat, dan berkomitmen bekerjasama mengatasi masalah nasional dan internasional.

Berita terkait : José Ramos Horta terpilih sebagai Presiden Republik periode 2022-2027

Horta pun berjanji akan melakukan dialog nasional dengan semua partai politik, pemimpin nasional dan pemimpin agama untuk membangun demokrasi, perdamaian, dan stabilitas di negara ini.

“Dialog nasional penting untuk mempercepat pembangunan ekonomi kita. Pasalnya, Timor-Leste akan menghadapi tantangan besar di berbagai bidang selama lima tahun ke depan, terutama di bidang ekonomi. Saya mengetahui, itu bukan bagian dari tugas Presiden. Tetapi, jika terjadi krisis  ekonomi, dan sosial politik, maka merupakan bagian dari tanggung jawab seorang Presiden untuk memobilisasi pemerintah, parlamen, dan komunitas internasional untuk merespons krisis jika terjadi,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa dirinya telah menghubungi beberapa tokoh nasional, antara lain Presiden Lú Olo dan Kay Rala Xanana Gusmão, serta beberapa pejabat pemerintah, tokoh penting lainnya terkait realisasi dialog nasional pasca pelantikan presiden.

Reporter : Mirandolina Barros Soares

Editor      : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!