DILI, 14 april 2022 (TATOLI)—Agensi operator telekomunikasi Indonesia di Timor-Leste -Telkomcel mendukung dua unit mesin fumigasi nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD) kepada Pemerintah Timor-Leste melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Vice President Marketing and Sales Telkomcel, Heru Yulianto mengatakan pihaknya memiliki program Telkomcel Care yang berfokus pada masalah sosial dan kesehatan.
“Karena isu kesehatan yang krusial terjadi di Timor-Leste, maka Telkomcel hadir untuk mendukung Kemenkes dalam merespon penyakit yang mempengaruhi kesehatan masyarakat,” kata Pejabat Telkomcel kepada wartawan di Palacio das Cinzas, Caicoli-Dili, rabu.
Selain dua mesin fumigasi tersebut, Telkomcel sebelumnya telah memberikan dukungan mesin ventilator untuk layani pasien COVID-19. Adapun mesin Genos untuk lakukan test Covid-19, Satu unit mobil Ambulans dan juga staff Telkomcel yang melakukan fumigasi di daerah rawan DBD melalui kerjasama dengan Kemenkes.
Heru Yulianto mengungkapkan Telkomcel telah mengeluarkan dana sekitar $50.000 untuk pengadaan material dukungan kepada Kemenkes, meskipun begitu Telkomcel berkomitmen untuk tetap mendukung Pemerintah Timor-Leste khususnya untuk menangani isu sosial dan kesehatan.
Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan, Bonifacio Mau Coli Dos Reis memberikan apresiasi kepada Telkomcel sebagai Operator telekomunikasi ini dianggap sebagai salah satu mitra penting yang terus mendukung Kemenkes dalam menanggani masalah kesehatan.
Dia mengakui bahwa Timor-Leste saat ini menghadapi dua isu utama yaitu Covid-19 dan demam berdarah dengue.
“Sebagian besar kasus DBD terjadi di kotamadya Dili, Baucau, dan Manatuto dan saat ini setiap kotamadya juga memiliki kasus DBD tapi angkanya mulai menurun. Jadi, kita terfokus pada Dili,” ucapnya.
Menurut data dari Kemenkes , kasus DBD sejak Januari 2022 sampai tanggal 13 april 2022, telah mencapai 4174 dimana 50 diantaranya meninggal dunia. Dari angka tersebut, kotamadya Dili memiliki 2.806 kasus, Baucau dengan 251 kasusu dan Manatuto 172.
Reporter: Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz