DILI, 26 november 2021 (TATOLI) – Constantino de Jesus, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Nasional Timor Lorosa’e (UNTL) meraih juara pertama lomba public speaking bahasa Portugis yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan (MESSK).
Direktur Umum MESSK, Maria Filomena Lay Guterres mengatakan, kompetisi publik yang berlangsung selama dua hari (24-25 November) ini merupakan kesempatan besar bagi mahasiswa untuk tampil di panggung dan berbicara kepada publik.
“Semua peserta akan menerima sertifikat penghargaan dan dukungan keuangan, tetapi yang paling penting adalah mereka telah memperoleh pengalaman dari kompetisi pidato dua hari ini,” kata Maria Filomena kepada wartawan pada upacara penutupan acara, di Aula Konferensi Fundação Oriente, di Dili, jumat.
Dikatakan, acara tersebut akan diadakan setiap tahun, dan meminta para pelajar lebih mempersiapkan diri untuk berpartisipasi dalam kompetisi yang sama pada tahun depan.
Sementara itu, Constantino de Jesus, pemenang kompetisi mengatakan dirinya memiliki sedikit waktu untuk mempersiapkan topik kompetisi yang harus dia sampaikan dalam bahasa Portugis.
“Saya hanya berusaha dan berpikir untuk mendapatkan pengalaman dengan menyampaikan pidato saya di atas panggung. Ini adalah kesempatan untuk mengeksplorasi pengetahuan tentang topik dan meningkatkan keterampilan berbicara di depan umum. Saya merasa bangga menjadi pemenang pertama dari kompetisi ini. Yang paling penting adalah mendapatkan pengalaman,” katanya.
Constantino mengakui sulit untuk menyampaikan pidato dalam bahasa Portugis di atas panggung. “Kompetisi ini menantang saya untuk belajar dan meningkatkan keterampilan bahasa Portugis saya. Karena, bahasa Portugis merupakan salah satu dari dua bahasa resmi Timor-Leste,” ungkapnya.
Menurutnya, membaca sangat penting untuk belajar bahasa. “Saya mengajak semua muda-mudi dan pelajar untuk membaca buku, memberikan pidato publik, dan belajar debat publik.
“Anak muda perlu memiliki rasa ingin tahu untuk mempelajari hal-hal baru melalui membaca, berpidato, berdebat, dan menggali pengetahuan baru,” ujarnya.
Dilain pihak, pemenang juga mengucapkan terima kasih kepada MESSK karena telah menyelenggarakan kompetisi public speaking dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Tinggi Nasional Timor Leste.
Seluruh peserta, baik dari perguruan tinggi negeri maupun swasta, mendapatkan piagam penghargaan.
Pemenang pertama dalam kompetisi tersebut berhak menerima uang tunai seniali US$600, pemenang kedua US$400, dan pemenang ketiga menerima US$300. Peserta lain dalam kompetisi tersebut juga menerima US$150 hingga US$200.
Lomba public speaking bertemakan “Tantangan dan peluang yang dialami perguruan tinggi di masa pandemi Covid-19”.
Tiga topik yang dibahas dalam kompetisi yaitu, penggunaan platform digital di perguruan tinggi, peran perguruan tinggi dalam pencegahan dan mitigasi Covid-19, dan kontribusi perguruan tinggi terhadap pembangunan nasional pasca- pemulihan ekonomi pandemi.
MESSK menyelenggara kompetisi dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Tinggi sedunia untuk Perdamaian dan Pembangunan yang diperingati pada 10 Desember, dan Hari Pendidikan Tinggi Nasional yang diperingati pada 17 Desember.
Dilain pihak, Menteri Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Armindo Maia sebelumnya menyatakan bahwa banyak warga Timor yang berbicara dan memahami bahasa Portugis, terutama generasi muda, meskipun menghadapi beberapa tantangan.
Menurut Sensus Direktorat Jenderal Statistik 2015, 50 persen penduduk berusia antara 14 dan 24 tahun berbicara dan mengerti bahasa Portugis.
Reporter: Jesuína Xavier
Editor : Maria Auxiliadora (penerjemah : Armandina Moniz)