DILI, 29 April 2025 (TATOLI)-– Jepang kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung penguatan literasi dan pendidikan di Timor-Leste melalui keberhasilan pelaksanaan Proyek Rehabilitasi Ruang Baca Xanana Gusmão (XGRR – Xanana Gusmão Reading Room) dengan dana dukungan senilai $68,324.00 dan merupakan bagian dari program Grant Assistance for Cultural Grassroots Projects (GCGP).
Manajer XGRR, Maria Amaral Guterres mengatakan kontrak hibah ditandatangani pada 12 Januari 2024, dan proyek mulai dikerjakan pada Februari 2024 hingga selesai pada Februari 2025.
“Fasilitas yang direnovasi mencakup Uma Mahon (Ruang Aman), perpustakaan, pusat pameran, trotoar, pagar, dan dinding luar. Kita juga membeli 10 meja komputer, 12 lemari buku dan juga locker dua paket agar siswa gunakan untuk menaruh barang mereka,” jelas Maria pada Tatoli di XGRR, selasa ini.
Ia berterima kasih pada Pemerintah dan Masyarakat Jepang melalui Kedutaan di Timor-Leste karena sudah memberikan dukunagn untuk merehabilitasi Ruang baca yang layak bagi para siswa dan mereka yang gemar membaca.
Dalam sambutannya, Duta Besar Jepang untuk Timor-Leste, Tetsuya Kimura, menyampaikan bahwa proyek tersebut adalah bentuk nyata dari investasi Jepang terhadap masa depan generasi muda Timor-Leste.
“Memberikan akses ke sumber daya dan informasi pendidikan bagi anak-anak dan remaja sangat penting bagi pembangunan bangsa, karena mereka adalah masa depan negara ini,” ujar Duta Besar Kimura.
Selain peralatan seperti rak buku dan meja komputer, Jepang turut menyumbangkan buku-buku bergambar dari Jepang, melanjutkan inisiatif sebelumnya di tahun 2022 ketika Nippon Foundation menyumbangkan 51 judul buku dalam bahasa Inggris ke perpustakaan tersebut.
Sementara, Menteri Pendidikan Timor-Leste, Dulce de Jesus Soares, yang hadir dalam acara tersebut, menyatakan rasa terima kasih mendalam kepada Pemerintah dan rakyat Jepang dengan menegaskan bahwa proyek tersebut merupakan pencapaian besar yang memberi manfaat langsung bagi pendidikan dan pelestarian budaya nasional.
“Ruang Baca Xanana Gusmão bukan hanya perpustakaan, tetapi juga ruang budaya yang hidup, simbol pembelajaran, kenangan, dan identitas nasional,” ujar Menteri Dulce de Jesus.
Ia menambahkan bahwa penyediaan materi pembelajaran baru dan peningkatan fasilitas pameran menjadikan Ruang Baca sebagai pusat pengetahuan dan budaya yang lebih dinamis.
Selain itu, sebagai bagian dari peringatan 25 tahun dukungan Jepang untuk Timor-Leste, Kedutaan Besar Jepang juga akan meluncurkan buku catatan peringatan yang menyoroti capaian bersama kedua negara, serta menyerahkan buku bergambar bertema pengelolaan sampah karya relawan JICA sebagai bagian dari edukasi lingkungan.
Upacara serah terima ini menjadi simbol nyata dari semangat kolaborasi antara Jepang dan Timor-Leste, serta bukti bahwa diplomasi budaya dapat menjadi jembatan kuat dalam pembangunan bangsa.
Jepang menyampaikan komitmennya untuk terus mendukung inisiatif serupa di masa depan, termasuk menjalin kerja sama kegiatan budaya dengan Ruang Baca Xanana Gusmão untuk memperkenalkan budaya Jepang kepada generasi muda Timor-Leste.
Dengan fasilitas yang telah diperbarui dan diperluas, Ruang Baca Xanana Gusmão kini siap untuk menjalankan perannya sebagai pusat literasi, kebudayaan, dan inspirasi bagi anak-anak dan remaja di seluruh negeri.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz