DILI, 17 Februari 2025 (TATOLI)— Kedutaan Besar Jepang di Timor-Leste melalui UNDP (Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa) bekerjasama dengan Dewan Pers Timor-Leste hari ini menggelar pelatihan “Debat Media dalam Konteks Demokrasi” yang diikuti oleh 60 orang jurnalis.
Pelatihan tersebut dibawakan langsung oleh Digital Creator, Firmansyah S. Hamdani dan digelar selama enam hari dibagi dalam dua tahap berbeda dimana 30 jurnalis mengikuti pelatihan mulai 17 – 19 Februari 2025 dan 30 lainnya pada tanggal 20 – 22 Februari 2025.
Sekretaris Negara untuk Bidang Komunikasi, Expedito Dias Ximenes yang membuka secara resmi pelatihan tersebut meminta para jurnalis untuk mengikuti pelatihan tersebut dengan baik karena akan membantu meningkatkan kualitas jurnalis secara intelektual maupun profesional.
“Dengan adanya pelatihan ini bisa menaikkan kualitas jurnalis. Kita tahu sekarang perubahan teknologi seperti AI (Artificial Intelligence) dimana setiap jurnalis harus memperbarui dirinya secara intelektual dan profesional. Jadi pelatihan ini agar bagaimana media mengambil peran sebagai promotor opini publik, sebab sebagai media harus menginformasikan, mengedukasi, menghibur dan tentunya dalam konteks Timor-Leste harus berperan sebagai Kontrol Sosial,” ungkap Sekretaris Negara Expedito di Aula João Paulo II, senin ini.
Ia juga menjelaskan anggaran untuk pelatihan tersebut adalah bagian dari dukungan Kedubes Jepang sebesar $5.9 juta yang dikelola UNDP untuk RTTL (Radio Televisão Timor-Leste) dimana $4.4 juta untuk konstruksi gedung baru RTTL dan $1.5 juta digunakan untuk pelatihan jurnalis melalui kerjasama dengan Dewan Pers Timor-Leste.
Sementara, Project Manager UNDP – RTTL, Muhamed Jaffar mengatakan pelatihan adalah bagian dari proyek RTTL untuk pengembangan jurnalis agar memainkan peran bagi demokrasi dan tata pemerintahan yang baik.
“Jadi kami berharap Anda semua akan mendapatkan pelatihan yang sangat baik dan bermanfaat, konsultan internasional kami ada di sini. Jadi saya meminta semua peserta untuk memanfaatkan pelatihan ini sebaik-baiknya,” pintanya.
Sekretaris Ketiga Kedubes Jepang di Timor-Leste, Minako Tateno mengungkapkan Pemerintah Jepang telah lama mendukung pengembangan jurnalisme di Timor-Leste dengan menawarkan berbagai program pelatihan jurnalis, khususnya dalam konteks inisiatif dukungan pemilu.
“Kepada para jurnalis yang berkumpul di sini hari ini, saya berharap Anda semua akan memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk memperluas pengetahuan, jaringan profesional, dan mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk menyediakan jurnalisme yang berkualitas, karena Anda adalah arsitek wacana publik dan demokrasi,” ungkapnya.
Sementara, Ketua Dewan Pers, Otelio Ote meminta para jurnalis untuk menggunakan kesempatan pelatihan dengan baik karena menghadirkan seorang Digital Creator, Firmansyah S. Hamdani yang sudah memiliki pengalaman dalam media dan jurnalisme.
“Sebelumnya Kedubes Jepang sudah mendukung pelatihan untuk 60 jurnalis di kotamadya Liquiça dan sekarang kita menghadirkan topik berbeda Debat untuk televisi maupun radio. Saya harap pelatihan ini bisa memfasilitasi kalian dan hasilnya bisa dirasakan dalam praktik kerja setiap hari,” ucapnya.
Dikatakan, dari total 60 peserta terdiri dari 15 orang dari RTTL dan 45 orang lainnya dari media radio, televisi, online dan streaming di dalam negeri seperti Lifau Press, Independente, STL, Gardamor TV, Radio Labeh, Lafake News, GMN, Radio Liberdade, MDT, Hatutan, SapNews dan TATOLI.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz