DILI, 20 januari 2025 (TATOLI)— Dewan Administrasi Dana Infrastruktur (KAFI -tetun) telah menggunakan 75% dari APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) KAFI 2024 yang dialokasikan sebesar $301 juta dan pada APBN 2025 siap melaksanakan lebih dari 700 proyek melalui anggaran yang dialokasikan berjumlah $310 juta.
Laporan ini dikeluarkan dalam evaluasi hasil rapat KAFI yang dihadiri oleh Kementerian terkait dan Kepala Pemerintah Daerah serta Perdana Menteri, Kay Rala Xanana Gusmão di gedung Kementerian Keuangan, Aitarak-laran, senin ini.
PM Xanan meminta para aparatur negara saat melaksanakan proyek harus benar-benar memperhatikan kualitas dan tidak asal mengeluarkan uang dan diharapkan pengadaan sudah dimulai pada maret 2025.
“Pada bulan maret, proses pengadaan proyek harus diselesaikan untuk mempersiapkan tahun-tahun mendatang, banyak hal yang belum terlaksana di tahun 2024 ini, karena perbaikan sistem dan yang paling utama dalam sistem. Ini adalah masalah pelaksanaan anggaran Dana Infrastruktur,” kata PM Xanana.
PM Xanana mengamati bahwa banyak proyek tidak berjalan karena pemberian proyek tidak melalui evaluasi dan keputusan tidak tepat sehingga hal ini mempengaruhi pelaksanaan anggaran.
Kehadiran PM Xanana sendiri untuk mengetahui proyek apa saja yang sedang berjalan dan yang tidak berjalan, sesuai rencana pada bulan maret tahun ini Perdana Menteri akan langsung ke setiap kotamadya untuk melihat langsung pelaksanaan proyek yang mereka kerjakan.
Dalam pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 di Parlamen Nasional, Perdana Menteri (PM) menyatakan tahun ini sebagai tahun implementasi, dan harus diimplementasikan dengan baik, dengan cara yang benar, menuju infrastruktur yang bermutu.
Sementara, Menteri Perencanaan dan Investasi Strategis, Gastão Francisco de Sousa menjelaskan pada 2024, alokasi anggaran di Dana Infrastruktur sebesar $301 juta, berhasil melaksanakan 75% yang setara dengan $226 juta dari total yang dialokasikan.
“Sebagian proyek sedang berjalan, namun hanya sedikit permintaan pembayaran yang diterima oleh Kementerian, hanya sedikit proyek baru yang dilaksanakan, beberapa proyek harus diselesaikan namun hanya membayar sebagian,” kata Gastão Sousa.
Menteri Gastão sendiri setuju dengan permintaan Perdana Menteri pada setiap anggota Pemerintah untuk memantau pelaksanaan anggaran Dana Infrastruktur, mendampingi pelaksanaan proyek karena anggaran yang dialokasikan untuk tahun 2025 adalah $310 juta.
Menurut data, banyak proyek baru dan proyek yang sedang berjalan, ada beberapa yang belum terbayar karena kontrak yang dibuat oleh Dana Infrastruktur bersifat multitahunan, pada tahun 2025 KAFI memiliki lebih dari 700 proyek baru.
Oleh karena itu, Kementerian harus berhati-hati dalam melaksanakannya dengan baik karena masyarakat yang akan merasakan manfaatnya. Proyek-proyek ini meliputi jalan raya, sekolah, pusat kesehatan, pos keamanan perbatasan dan lain-lain.
Ada pula proyek yang gagal diselesaikan karena pengawasan yang buruk, perusahaan memiliki lebih dari satu proyek, dan masalah keuangan.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz