DILI, 24 juni 2024 (TATOLI)– Perdana Menteri, Kay Rala Xanana Gusmão ungkap pentingnya pengembangan fiber optik melalui proyek Sistem Kabel Bawah Laut Timor-Leste Selatan (TLSSC) terhadap pembangunan dan modernisasi Timor-Leste.
Xanana Gusmão menyampaikan hal ini dalam peluncuran Stasiun Pendaratan Kabel (CLS-Cable Landing Station) di Bebonuk, Dili untuk mengawali proyek TLSSC. “Ini bukan hanya tonggak penting dalam pembangunan infrastruktur kita, tetapi juga merupakan bukti komitmen yang tak tergoyahkan terhadap pembangunan dan modernisasi Timor-Leste,” kata PM Xanana.
Ia menceritakan pada tahun 2012, pemerintah meliberalisasi sektor telekomunikasi, menghasilkan pasar yang kompetitif dengan tiga penyedia layanan seluler. Sejak tahun 2015, jangkauan layanan seluler telah meluas ke semua kotamadya, yang mencakup 96% wilayah populasi Timor-Leste.
Berita terkait : Timor-Leste resmikan instalasi awal kabel fiber optik di CLS Bebonuk
“Terlepas dari kemajuan ini, investasi dalam konektivitas internasional masih tertinggal. Tingginya biaya modal membuat penyedia layanan telekomunikasi kami bergantung pada konektivitas satelit dan nirkabel. Meskipun sambungan satelit dan radio cepat disiapkan, sambungan ini tidak dapat diandalkan karena kondisi cuaca, menawarkan bandwidth yang terbatas, dan mahal,” jelasnya.
Menyadari keterbatasan ini, pemerintah memutuskan pada tahun 2016 melanjutkan inisiatif investasi publik untuk sistem kabel fiber optik internasional dan TLSSC adalah sistem kabel bawah laut pertama di Timor-Leste.
Dalam Rencana Pembangunan Strategis Berkelanjutan (SDGs) 2011-2030, Timor-Leste menekankan peran penting telekomunikasi dalam mendorong diversifikasi ekonomi, meningkatkan pendidikan, dan meningkatkan layanan kesehatan.
Dengan menyediakan konektivitas internet berkecepatan tinggi, andal, dan aman, kabel akan menjadi tulang punggung bagi berbagai sektor, memungkinkan untuk memanfaatkan kekuatan teknologi untuk memenuhi tujuan pembangunan negara.
“Dalam SDGs, kami membayangkan negara yang makmur dan tangguh yang dibangun di atas infrastruktur yang kuat dan pembangunan yang inklusi. Internet yang cepat, andal, dan aman merupakan syarat mutlak bagi kami untuk menghubungkan masyarakat dengan dunia modern,” ungkapnya.
Ia menambahakan jika digunakannya dengan benar, kecepatan jaringan modern yang cepat dapat bantu mempercepat pembangunan negara, membangun ekonomi yang inklusif untuk mencapai tujuan yang digariskan dalam SDGs sesegera mungkin. “Kabel ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup semua orang Timor-Leste,” paparnya.
Sejalan dengan SDGs, Program Pemerintah Konstitusional IX menguraikan upaya Timor-Leste untuk membangun ekonomi yang beragam, dengan fokus khusus pada peningkatan infrastruktur digital, mendorong pembangunan sosial, dan meningkatkan layanan publik.
Berita terkait : Penerapan e-government, 2025 pemerintah targetkan kabel fiber optik
Dalam hal ini, kabel bawah laut akan memungkinkan Pemerintah untuk menyediakan akses yang lebih besar ke sumber daya pendidikan, mendukung tujuan untuk menyediakan pendidikan berkualitas tinggi untuk semua.
Siswa dan pendidik di seluruh negeri akan mendapat manfaat dari konektivitas yang lebih baik, memungkinkan integrasi alat dan sumber daya pembelajaran digital yang sangat penting untuk pendidikan modern.
Di bidang kesehatan, konektivitas yang ditingkatkan akan memfasilitasi layanan medis yang lebih baik, memastikan bahwa para profesional kesehatan dapat memberikan perawatan yang tepat waktu dan efektif, terutama di daerah-daerah terpencil.
Untuk diversifikasi ekonomi, internet yang andal dan berkecepatan tinggi akan memungkinkan bisnis kami untuk berinteraksi lebih baik dengan rekan-rekan mereka di luar negeri, mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan peluang kerja.
Terakhir, untuk layanan publik, infrastruktur digital yang lebih baik akan memungkinkan layanan publik yang lebih efisien dan mudah diakses. Dari inisiatif e-government hingga layanan online, akses broadband yang aman dan andal akan memainkan peran penting dalam membuat layanan pemerintah menjadi lebih responsif dan transparan.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz
