DILI, 04 juni 2024 (TATOLI)— Menteri Transportasi dan Komunikasi, Miguel Manetelu Marques menginformasikan proses investasi sektor telekomunikasi yang akan dilakukan oleh SACOM Group belum direalisasikan karena mitranya PLN Icon+ atau PT. Indonesia Comnets Plus belum mempresentasikan Hak Labuh Satelit.
PLN Icon+ atau PT Indonesia Comnets Plus adalah anak usaha PLN (Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang teknologi informasi dan komunikasi dan telah menandatangani Head of Agreement (HoA) mengenai ICT dengan Sacomtel LDA dari SACOM Group pada 19 juni 2023.
“Masalahnya bukan dari SACOM TL tapi dari mitranya dari Indonesia, harus mendapatkan Hak Labuh Satelit atau Landing Right dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia, karena secara normal jika ada kabel dari sebuah negara yang melewati negara lain melalui daratan harus memenuhi aturan yang berlaku dan kita (Timor-Leste) memiliki aturan, untuk membawa kabel kesini harus mendapatkan Hak Labuh dari KomInfo,” jelasnya.
Berita terkait : Investasi SACOM TL untuk Fiber Optik dalam tahap komersial
Hak labuh (landing right) merupakan hak untuk menggunakan Satelit Asing yang diberikan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia kepada Penyelenggara Telekomunikasi atau Lembaga Penyiaran.
MTK sendiri akan meminta Otoritas Nasional Komunikasi (ANC -portugis) untuk menulis surat bagi Kominfo mengenai Hak Labuh Satelit bagi PLN Icon+ sebelum memulai implementasi kerjasama dengan SACOM-TL di Timor-Leste.
“Jika semua sesuai jalan legal maka akan berjalan dengan baik, jika ingin melalui sebuah negara harus sesuai prosedur. Kita adalah negara berdaulat, kita harus mengikuti aturan, harus menjamin dengan jalan legal. Saya sudah meminta ini ke Dubes Okto (Duta Besar Republik Indonesi di Timor-Leste), dan ini harus dari Pemerintah mereka,” ucapnya.
Sebelumnya pada 26 januari 2024, Menteri Miguel yang mendampingi Perdana Menteri, Kay Rala Xanana Gusmão ke Jakarta Indonesia telah menandatangani Nota Kesepahaman/ MoU dengan KomInfo dan telah membentuk Joint Committee untuk mengimplementasikan MoU tersebut.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz