DILI, 21 maret 2024 (TATOLI)— Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengimbau kepada semua Masyarakat di wilayah Asia Tenggara termasuk Timor-Leste, untuk tetap menjaga dan mempromosikan kesehatan gigi sehingga dapat mencegah penyakit gigi.
Hal tersebut disampaikan Direktur Regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Asia Tenggara (SEARO), Saima Wazed, pada peringatan Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia yang diperingati setiap tanggal 20 maret.
“Penyakit gigi yang berkaitan dengan mulut sama seperti penyakit lainnya yang banyak terjadi di seluruh dunia. Meskipun penyakit ini dapat dicegah, pada tahun 2019 diperkirakan lebih dari 3,5 miliar orang di seluruh dunia memiliki penyakit gigi dan penyakit lain yang terkait dengan kondisi ini. Sayangnya, dari tahun 1990 hingga 2019, terjadi peningkatan kasus penyakit gigi di seluruh dunia, dengan lebih dari 1 miliar orang terkena penyakit tersebut,” kata Saima Wazed, melalui siaran pers yang diakses Tatoli, kamis ini.
Menurutnya, penyakit gigi ini berdampak pada sistem kesehatan, ekonomi, dan partisipasi individu dalam masyarakat. Penyakit ini juga dapat menyebabkan gejala fisik, keterbatasan fungsional, dan memiliki dampak yang negatif pada emosi, kesehatan mental, dan kesejahteraan individu.
“Untuk melawan dampak negatif ini, semua anggota negara WHO dalam Pertemuan Majelis Kesehatan Dunia ke-75 sepakat untuk mengadopsi kerangka kerja untuk memantau kemajuan dan mencapai target pada tahun 2030. Strategi global ini bertujuan untuk mencapai cakupan kesehatan gigi universal pada tahun 2030 untuk individu dan masyarakat,” katanya.
Dijelaskan, menurut laporan pada tahun 2019, wilayah Asia Tenggara melaporkan sekitar 900 ribu kasus kanker mulut. Sedangkan diperkiraan standar kematian untuk pria sebesar 8,1 per 100.000, dua kali lebih tinggi dari rata-rata global 3,7 per 100.000. Insiden kanker oral pada pria adalah 14,4 dan pada perempuan 4,5 per 100.000, juga lebih dari dua kali lipat rata-rata global.
“Untuk memenuhi komitmen dan panduan, WHO menyediakan panduan teknis dan aksi yang dapat diambil untuk membantu negara-negara dalam melaksanakan Rencana Aksi Kesehatan Gigi di Wilayah Asia Tenggara 2022-2030. Rencana Aksi ini berfokus pada pemecahan masalah penyakit gigi dan kondisi tertentu di setiap wilayah dan ketimpangan dalam akses untuk kelompok yang rentan,” paparnya.
Sementara, Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia, atau World Oral Health Day, adalah momen kesehatan yang diperingati pada 20 Maret setiap tahun. Momentum ini didedikasikan untuk meningkatkan dan menyebarkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Peringatan Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dengan pengetahuan, alat, serta kepercayaan diri merawat gigi dan gusi. Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat lebih menjaga kesehatan mulutnya.
Dikutip dari laman World Oral Health Day, menyebutkan tahun 2024 ini, Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia mengangkat tema ‘A Happy Mouth Is …A Happy Body’. Melalui tema ini, World Oral Health Day ingin mengajak orang-orang untuk memahami manfaat mulut yang sehat dengan menjelaskan hubungan antara kesehatan mulut dan kesehatan secara keseluruhan.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz