BOBONARO, 15 november 2023 (TATOLI)— Menteri Pemuda, Olahraga, Seni dan Budaya, Nélio Isaac Sarmento, bersama dengan Otoritas Kotamadya Bobonaro dan Bupati Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), Indonesia, rabu ini secara resmi membuka Festival Perbatasan 2023.
Festival Perbatasan 2023 dengan tema ‘Interkambiu Kultural ba Hametin Rekonsialiasaun’ atau Pertukaran Budaya dalam Memperkuat Rekonsiliasi, itu digelar di Maliana, Kotamadya Bobonaro.
Menteri Nélio Isaac Sarmento mengatakan Festival ini sangat penting karena dapat membawa orang Timor saling bertemu meskipun di masa lalu mereka saling bermusuhan karena perbedaan posisi politik hingga membatasi perbatasan, namun hubungan kekeluargaan dan budaya tidak memiliki batas negara karena berada di satu pulau saja.
“Jika hanya ada satu pulau, kita ingin menyatakan bahwa hubungan kekeluargaan lebih kuat, daripada kita melakukan pemisahan antara satu dengan yang lain. Untuk itu kehadiran semua saudara disini sangat penting. Terima kasih, mari kita mulai melupakan sedikit demi sedikit masa lalu untuk memperkuat perbatasan masing-masing dan memperkuat hubungan antar dua negara dalam lingkup kekeluargaan,” katanya.
Ia menambahkan pulau ini milik semua. Pulau ini milik kita, meskipun kita memiliki pilihan politik yang berbeda, tetapi kita hanya satu Timor. Hari ini kita berbicara satu sama lain, dan kami melupakan masa lalu untuk tetap memperkuat hubungan kita di masa depan,” katanya.
Ia menyatakan, melalui Festival ini semua orang Timor bisa bertukar pikiran dan mencari tahu dengan benar tentang keaslian budaya yang sudah ada di pulau ini.
Menurut dia, orang Timor di kedua negara harus saling merangkul, karena sesuai dengan deklarasi Paus Fransiskus bahwa persaudaraan antara orang harus menjadi impian semuanya untuk memperbaiki dunia.
Sementara, Sekretaris Negara Seni dan Budaya, Jorge Cristovão, mengatakan, prioritas dari pemerintahan Konstitusional ke-IX adalah memperkuat program dengan mempererat hubungan budaya dari orang Timor yang telah ada sejak zaman dahulu kala.
“Hari ini, orang-orang dari dua negara datang ke daerah perbatasan dan bersama-sama merayakan festival perbatasan ini, untuk menunjukkan bahwa bersama-sama kita dapat menunjukkan dan membuktikan bahwa waktu dan pertentangan tidak akan menghancurkan identitas budaya yang telah diakui oleh kita sejak awal keberadaan di dunia ini,” tuturnya.
Festival perbatasan ini terbuka dengan aktivitas Welcome Dinner dan dimeriahkan oleh band musik Kore-Metan, solo (Izu Mausoko) dengan musik Welcome to Timor-Leste, tarian kombinasi dari Sangar St. António, Timor Furak, Wehale Leijavál serta mendapatkan partisipasi maksimal dari komunitas kabupaten Maliana serta yang lainnya.
Festival Fronteira 2023 (Festival Perbatasan) digelar mulai 15 hingga 18 November 2023 di Maliana, Kotamadya Bobonaro.
Festival tersebut digelara dengan tujuan untuk mendorong generasi baru dari kedua negara untuk berpikir kritis tentang isu-isu yang ada, mengenang konflik-konflik politik di masa lalu, tentang persaudaraan umat manusia, rekonsiliasi dan antar budaya di kawasan, khususnya di kawasan perbatasan Timor-Leste dan Indonesia.
Festival Fronteira 2023 akan berlangsung selama empat hari, mulai 15 hingga 18 November 2023. Festival digelar dengan berbagai kegiatan termasuk konferensi, seminar, kunjungan ke situs bersejarah, kegiatan olahraga, rekonsiliasi serta seni pertunjukan musik.
Reporter : Sérgio da Cruz (Penerjemah: Cidalia Fátima)
Editor : Armandina Moniz