DILI, 16 juni 2023 (TATOLI)— Rumah Sakit Nasional Guido Valadares (HNGV), menggunakan mesin litotripsia untuk menghancurkan batu pada penderita penyakit batu ginjal yang melakukan pengobatan di rumah sakit tersebut.
Demikian hal itu dikatakan, Koordinator intervensi Non-Invasiva Minimally Invasive di HNGV, Raimundo dos Santos kepada wartawan di HNGV Dili, jumat ini.
Ia mengatakan, sejak september 2022 hingga saat ini mesin litotripsia telah digunakan untuk menghancurkan batu pada penderita penyakit batu ginjal.
“Seperti diketahui dari september 2022 hingga saat ini, mesin liptotrisia telah menghancurkan batu ginjal ditubuh pasien berjumlah 19 orang. Dari jumlah tersebut ada tiga pasien yang harus dihancurkan batu ginjalnya dua kali. Selain itu, sisanya hanya dihancurkan sekali,” kata Raimundo dos Santos.
Menurutnya, jika pasien tersebut berkonsultasi kepada dokter dengan menyampaikan tanda-tanda adanya batu didalam tubuh, maka tim medis langsung USG dan melakukan perawatan.
“Dari jumlah pasien tersebut kebanyakan berusia 30 hingga 40 tahun. Mereka mendapatakan penyakit tersebut dan kebanyakan laki-laki dibandingkan dengan perempuan,” jelasnya.
Dikatakan, penyakit batu ginjal timbul karena dampak dari makanan yang menyebabkan timbulnya batu didalam tubuh. Makanan tersebut seperti, ikan teri dan daging goreng kriuk.
“Kebanyakan orang sangat suka mengonsumsi ikan teri yang digoreng dan daging kriuk. Makanan tersebut menyebabkan timbulnya batu didalam tubuh. Karena makanan tersebut masuk sampai usus dan dapat menyebabkan batu didalam tubuh manusia,” tuturnya.
Untuk mencegah penyakit tersebut harus minum air yang banyak sehingga dapat mengeluarkan batu kecil didalam tubuh manusia dan mencegah timbulnya batu lainnya.
Dilain pihak, Direktur Eksekutif HNGV, Alito Soares mengatakan, mesin Litoripsia tersebut untuk menghancurkan batu di dalam tubuh.
“Mesin tersebut sangat penting, untuk menghancurkan batu didalam tubuh manusia. Maka itu, kita imbau kepada semua orang yang saat ini menderita penyakit tersebut untuk melakukan perawatan secepatnya di HNGV sehingga dapat terdeteksi,” mintanya.
Menurut laporan penelitian yang dimuat di Asian Journal of Urology pada 2018, penyakit batu ginjal adalah salah satu penyakit urologi yang kerap dijumpai di Asia, termasuk di Indonesia. Adapun penderitanya kebanyakan berusia di atas 30 tahun.
Penyakit batu ginjal adalah kondisi ketika terjadi endapan material keras berupa garam dan mineral di dalam ginjal. Ukuran batu ginjal kecil, tapi bisa bertambah besar dari hari ke hari. Dalam beberapa kasus, batu ini menetap di ginjal dan tidak menimbulkan masalah. Tapi ada kemungkinan batu turun ke saluran kemih dan memicu gangguan serius, termasuk tersumbatnya saluran sehingga timbul rasa sakit saat berkemih.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz