DILI, 21 februari 2023 (TATOLI)— Duta Besar Indonesia untuk Timor-Leste (TL), Okto Dorinus Manik mengingatkan masyarakat TL untuk segera melaporkan ke pihak berwenang bila menemukan adanya pemungutan liar (Pungli) di perbatasan karena saat ini Indonesia telah memberlakukan bebas visa ke TL.
“Untuk batas darat saat ini sudah tidak ada lagi pembayaran apapun. Jadi, tidak ada lagi pembatasan. Untuk bebas visa hanya mungkin perlu ditekankan harus ada dokumen valid, sekiranya ada masalah mohon kabarkan ke negaranya,” ungkap Dubes Okto dalam pertemuanya dengan para wartawan di KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia), Dili, selasa ini.
Ie menjelaskan, kebijakan bebas visa kunjungan ini sudah berlaku sejak 13 februari 2023 dimana ini adalah bagian dari dari pada penguatan hubungan bilateral Indonesia dan TL.
Berita terkait : Timor-Leste resmi bebas visa ke Indonesia
Kebijakan ini diambil dengan mempertimbangkan kondisi pandemi COVID-19 yang semakin baik, selain TL kebijakan bebas Visa Kunjungan hanya diberikan untuk Sembilan (9) negara anggota ASEAN (Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara).
“Jadi dari negara lain tidak ada. Perlu kami sampaikan juga dalam pemberlakukan bebas Visa Kunjungan ini, warga negara Timor-Leste harus menunjukkan paspor yang masih berlaku 6 bulan, karena ini adalah aturan dari peraturan perubahan internasional,” jelasnya.
Disamping itu para pelintas juga harus menunjukkan bukti vaksinasi lengkap. Adapun bebas Visa Kunjungan berlaku paling lama 30 hari dan tidak bisa diperpanjang, jika ingin menetap lebih lama untuk sekolah harus mengurus visa pelajar.
“Bebas visa kunjungan ini hanya untuk turis dan jika ingin diperpanjang harus membayar $35 lagi, ini untuk segala paspor dari paspor biasa, kerja atapun diplomatik” jelasnya.
Teruntuk transportasi pribadi, aturanya masih sama seperti sebelumnya dan prosedur tidak ada yang berubah. Selain itu pada akhir maret ini Timor-Leste dan Indonesia akan meluncurkan konektivitas darat pada dua bus DAMRI dan Babadok Express untuk rute Dili – Kupang dan sebaliknya.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz
