DILI, 10 November 2022 (TATOLI)— Direktur Eksekutif Aliansi Nasional untuk Pengendalian Tembakau di Timor-Leste (ANCT-TL), Sancho Fernandes, menyarankan kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mempercepat pembentukan Dewan Pengawas tembakau Nasional di Timor-Leste (TL).
Menurut Sancho Fernandes, pembentukan dewan tersebut bermaksud melibatkan semua antar kementerian untuk mencegah tembakau ilegal di negara ini.
Berita terkait : Timor-Leste akan naikkan pajak tembakau jadi $100/kg
“Tahun lalu kami telah mengajukan proposal kepada Perdana Menteri untuk pembentukan Dewan Nasional Pengendalian Tembakau. Tim Ketua Pelaksana sudah mengirim ke Kemenkes, karena itu perlu dipercepat untuk mendukung pelaksanaan peraturan Pengendalian Tembakau,” kata Direktur Sancho kepada Tatoli di Bairro Pité, Dili.
Pejabat itu mengatakan ketika Parlemen Nasional menyetujui kenaikkan pajak tembakau, dari $50 menjadi $100 per kilogram, maka Pemerintah harus menjamin keamanaan untuk impor tembakau ilegal. Karena, jika tidak, maka harga rokok tetap sama.
“Ketika rokok ilegal diimpor, yang tidak berkontribusi pada tingkat konsumsi selektif, ini merugikan pemungutan pajak dan pendapatan dalam negeri. Pemerintah harus mencegah hal ini dan terus memperkuat undang-undang pengendalian tembakau, yaitu melarang penjualan rokok satuan kepada masyarakat dan anak di bawah umur”, ujarnya.
Sancho menyoroti bahwa, menurut survei ANCT-TL, sekitar 95% tembakau dijual satuan, dalam jumlah besar, yang berarti perokok dapat membeli hanya dengan 0,25 sen untuk sebatang rokok.
Berita terkait : ANCT-TL dukung rencana pemerintah naikkan pajak tembakau
Dikatakan, Pemerintah harus memiliki rencana strategi untuk pengendalian tembakau dan meningkatkan anggaran untuk tindakan peningkatan kesadaran dalam memerangi penyakit tidak menular di negara ini.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz