iklan

EKONOMI, INTERNASIONAL, DILI

Produksi migas terancam habis, IFC dukung ANPM eksplorasi potensi bayu undang

Produksi migas terancam habis, IFC dukung ANPM eksplorasi potensi bayu undang

Perdana Menteri, Taur Matan Ruak didampingi Menteri Perminyakan di Mineral, Víctor da Conceição Soares, Ketua ANPM, Florentino Soares Ferreira jumat ini menggelar pertemuan dengan Direktur Wilayah Infrastruktur dan Sumber Daya Alam dari IFC (International Finance Corporation), Isabel Chatterton. Foto spesial

DILI, 08 Oktober 2022 (2022)— International Finance Corporation (IFC) mendukung Pemerintah Timor-Leste (TL) melalui, Otoritas Nasional Perminyakan dan Mineral (ANPM), dalam mengeksplorasi potensi bayu undang setelah produksi minyak dan gas (migas)   yang terancam habis dalam waktu dekat ke proyek lain.

Perdana Menteri, Taur Matan Ruak didampingi Menteri Perminyakan di Mineral, Víctor da Conceição Soares, Ketua ANPM (Otoritas Nasional Perminyakan dan Mineral), Florentino Soares Ferreira  jumat ini menggelar pertemuan dengan Direktur Wilayah Infrastruktur dan Sumber Daya Alam dari IFC (International Finance Corporation), Isabel Chatterton.

Pertemuan itu untuk mendiskusikan langkah kerjasama pada eksplorasi potensi bayu undang setelah produksi minyak dan gas (migas) yang terancam habis dalam waktu dekat, ke proyek CCS (Carbon Capture Storage)

Usai pertemuan,  Ketua ANPM Florentino Soares Ferreira  mengatakan pertemuan yang dilakukan sangat penting.

“Kami bertemu PM Taur dan ini merupakan hal penting. Karena, kami ingin menjaga kerjasama dengan IFC, untuk melihat semua  usaha yang dilakukan dalam mengeksplorasi pontensi dari Bayu Undang ke proyek lain. Karena, Bayu Undang sebagai sumur yang produksinya akan habis, sehingga kita  harus mencari alternatif lain untuk tetap menghasilkan pendapatan kepada kas negara,” kata Ketua ANPM Florentino.

Dijelaskan,  bayu undang merupakan sumur unik di Timor-Leste, yang selama ini menghasilkan dana untuk perminyakan.

Dikatakan, saat ini pemerintah mempersiapakan penyimpanan karbon atau yang biasa disebut CO2. Karena, ini merupkaan rencana untuk menyelesaikan masalah perubahan iklim dan mengurangi CO2 di seluruh negeri.

“TL merupakan negara terkecil di dunia, dengan misi yang sangat kecil namun ingin berpartisipasi untuk berkontribusi dalam mengurangi CO2 di dunia,” katanya.

Ketua ANPM menambahkan dengan semua ini dapat menghasilkan pendapatan yang berkelanjutan pada industri dan minyak bumi TL.

Sementara, Perdana Menteri Taur, sangat bangga dengan semua usaha dari IFC, atas kerjasama yang dilakukan dapat memberikan pengetahuan yang baik dan berharap kerjasama tersebut dapat dieratkan.

“Saya harap semua usaha kerjasama yang dilakukan dengan IFC selama ini dapat memberikan hasil yang baik,” tutur PM Taur.

Reporter : Mirandolina Barros Soares

Soares    : Armandina Moniz

 

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!