iklan

INTERNASIONAL, IBADAH, SOSIAL INKLUSIF

Dom Virgilio: Pendidikan dalam iman jadi tantangan pastoral Timor-Leste

Dom Virgilio: Pendidikan dalam iman jadi tantangan pastoral Timor-Leste

Uskup Agung Metropolitan Dili dan Uskup Diosis Dili, Dom Virgilio do Carmo da Silva. Foto Tatoli/António Gonçalves

DILI, 21 agustus 2022 (TATOLI)—  Kardinal terpilih Timor-Leste (TL), Dom Virgilio do Carmo da Silva mengakui,  pembinaan dan pendidikan dalam iman menjadi tantangan pastoral yang paling mendesak dari Gereja Katolik di TL.

Kardinal terpilih Dom Virgilio  yang juga sebagai Uskup Agung Metropolitan Dili dan Uskup Diosis Dili, Dom Virgilio do Carmo da Silva  mengatakan hal itu melalui Vatican News yang diakses Tatoli, minggu ini, menjawab pertanyaan tentang  tantangan pastoral yang paling mendesak dari Gereja di TL sebagai  negara  penganut Katolik terbanyak kedua di seluruh Asia, setelah Filipina.

Menurut Kardinal terpilih, bahwa sejarah Gereja Katolik di TL adalah unik dan telah memberikan kontribusi terhadap tantangan yang dihadapi. Bahkan jika evangelisasi pertama dimulai lebih awal dari abad ke-16, dan proses evangelisasi lambat, selama Perang Saudara 1975-1999, jumlah umat Katolik tumbuh secara   cepat karena berbagai faktor politik, sosial dan ekonomi.

Berita terkait : Paus Fransiskus pilih Uskup Agung Virgilio sebagai Kardinal pertama untuk Timor-Leste

Dikatakan, pada 2002, TL kembali merdeka, sebagai negara muda di Asia Tenggara dan dengan penduduk yang mayoritas Katolik ini. Ia mengatakan, tugas Gereja Katolik selama dua dekade ini adalah perjuangan. Karena Gereja Katolik bekerja untuk memberikan pendampingan yang baik, dan untuk mengkonsolidasikan dan mendewasakan iman umat dalam masa transisi ini.

“Di tahun-tahun ini, kita harus membahas pembinaan dan pendidikan dalam iman. Tantangan-tantangan ini perlu dihadapi. Kita harus memastikan bahwa mereka yang memberikan formasi memiliki kualifikasi yang baik, terutama di seminari-seminari,” ungkapnya.

Gereja harus membentuk umat awam dengan baik, terutama katekis dan relawan awam lainnya, untuk membantu memperdalam iman umat. Para katekis harus memiliki formasi yang solid, dan penting untuk memberdayakan berbagai kelompok kategoris yang ada di setiap paroki.

“Sasaran kerasulan saat ini terutama keluarga, anak-anak dan kaum muda menjadi prioritas pastoral.  Salah satu kebutuhan mendesak yang perlu di perhatikan adalah kaum muda meninggalkan negara ini, dampak dari  kemiskinan dan pengangguran. Gereja masih mempelajari bagaimana memberikan bantuan kepada mereka yang jauh dari tanah air mereka.

Berita terkait : Xanana Gusmão wakili Presiden Republik hadiri penobatan Uskup Virgilio di Vatikan

Ditanya mengenai TL yang masih berada di peringkat terbawah internasional dalam hal pembangunan ekonomi dan kesejahteraan, apa yang menghambat pembangunan negara TL dalam 20 tahun terakhir, Kardinal terpilih, Dom Virgilio  menjawab   ada banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut.

Dijelaskan,  ada banyak faktor yang menyebabkan hal ini, tetapi yang paling bertanggung jawab adalah ketidakstabilan politik, terutama selama dua dekade sebelum kemerdekaan negara ini.

Ia mengatakan, situasi ini seringkali tidak meyakinkan investor untuk menanamkan modalnya di dalam negeri karena alasan keamanan dan COVID-19 juga membawa rangkaian krisisnya sendiri.

Meskipun begitu, baginya TL memiliki keunikan sendiri di Asia karena berasal dari satu pulau milik dua negara, Indonesia dan TL. Dimana negara ini memelihara hubungan damai dengan negara tetangga Indonesia. “Terlepas dari sejarah pahit kami di masa lalu. Kami telah berdamai, memaafkan dan melupakan masa lalu kami, dan sekarang menikmati hubungan yang baik,” katanya.

Acara penobatan Uskup Agung Metropolitan Dili dan Uskup Diosis Dili, Dom Virgilio do Carmo da Silva  sebagai Kardinal  pertama Timor-Leste, akan digelar pada  27 agustus  2022 di Konsistori Vatikan.

Reporter: Cidalia Fátima

Editor    : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!