DILI, 10 agustus 2022 (TATOLI)— Pemerintah Timor-Leste (TL) menyatakan solidaritas kepada para keluarga korban banjir yang melanda Seoul, ibukota Korea Selatan.
“Atas nama rakyat Timor-Leste, Pemerintah menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dan teman-teman para korban banjir akibat banjir yang melanda Seoul, ibukota Korea Selatan,” kata Juru Bicara Pemerintah Konstitusi Kedelapan, Menteri Kabinet Dewan Menteri, Fidelis Magalhães melalui siaran pers yang diakses Tatoli, rabu.
Dikatakan, atas nama Pemerintah, menyatakan belasungkawa mendalam kepada keluarga yang kehilangan orang-orang yang mereka cintai. “Di hari-hari yang sulit ini, Timor-Leste menyatakan solidaritasnya kepada Pemerintah dan seluruh penduduk Republik Korea Selatan,” kata Fidelis.
Sementara, berdasarkan berita yang diakses Tatoli dari Kantor Berita Antara News menyebutkan, belasan orang dipastikan tewas atau hilang dan lebih dari 2.500 rumah dan bangunan terendam banjir setelah hujan lebat melanda Seoul dan beberapa daerah lain di wilayah tengah dan timur, kata pejabat Korea Selatan, Rabu.
Akumulasi curah hujan telah mencapai 525 milimeter (mm) di Seoul sejak Senin hingga Rabu pagi. Sementara desa Yangpyeong, yang berjarak 45 km di timur Seoul, mencatat akumulasi 526,2 mm selama periode tersebut, menurut Badan Meteorologi Korea (KMA).
Menurut data pemerintah Korsel, sembilan orang meninggal, lima di Seoul, tiga di Provinsi Gyeonggi, dan satu di Provinsi Gangwon. Sementara dari tujuh orang yang hilang, empat berasal dari Seoul dan tiga lainnya berasal dari Provinsi Gyeonggi.
Dikutip dari Kantor Berita Yonhap, selasa (09/08), menyebutkan, curah hujan terberat dalam 80 tahun telah melanda Seoul dan daerah sekitarnya, menyebabkan tujuh orang tewas dan enam lainnya hilang, serta membanjiri rumah, kendaraan, bangunan dan stasiun kereta bawah tanah.
Bagian dari Seoul, kota pelabuhan barat Incheon dan Provinsi Gyeonggi yang mengelilingi Seoul menerima hujan lebat lebih dari 100 milimeter per jam Senin malam, dengan curah hujan per jam di distrik Dongjak Seoul melebihi 141,5 mm pada satu titik, curah hujan tertinggi per jam sejak itu. 1942.
Reporter: Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz