DILI, 31 mei 2022 (TATOLI)—Plan International, selasa ini secara resmi meluncurkan kembali platform ‘REPRODUTIVA’ sebagai sarana untuk menyediakan informasi tentang kesehatan reproduksi khususnya kepada kaum perempuan.
Peluncuran platform ‘REPRODUTIVA’ dilakukan juga dalam rangka merayakan Hari Kebersihan Menstruasi Sedunia (KMS). Peringatan Hari KMS jatuh pada 28 mei setiap tahun.
Direktur Plan International Timor-Leste, Dillyana Ximenes mengatakan, platform ‘REPRODUTIVA’ diluncurkan untuk memfasilitasi kaum muda untuk mengenal lebih baik kesehatan reproduktif. Peluncuran ini dilakukan juga dalam rangka merayakan Hari Kebersihan Menstruasi Sedunia.
“Hari ni kita mengaktifkan kembali platform ini untuk mendukung keputusan ini. Perempuan bisa mengambil keputusan sendiri,” jelas Direktur Plan International Timor-Leste dalam acara peluncuruan di Hotel Novo Turismo, selasa ini.
Ia menginformasikan, platform ini adalah upaya dari Plan International melalui program “Feto no Teknolojia” serta memberdayakan anak-anak, remaja dan masyarakat untuk membuat perubahan penting untuk mengatasi akar penyebab diskriminasi terhadap anak perempuan, pengucilan dan kerentanan.
Dikatakan, untuk mendorong perubahan dalam praktik dan kebijakan di tingkat lokal, nasional, dan global melalui jangkauan, pengalaman, dan pengetahuan tentang realitas yang dihadapi anak-anak khususnya anak perempuan.
Sementara itu, Duta Advokasi dan Kampanye Dampak Negatif dari Nikah Muda dan Hamil Muda serta Duta Advokasi Hentikan Kekerasan Melawan Kaum Perempuan di Timor-Leste, Cidalia Mouzinho Nobre Lopes sangat menghargai upaya Plan International untuk mengaktifkan platform tersebut sebagai jalan dalam meningkatkan pengetahuan yang bisa diakes melalui telpon genggam.
“Ini adalah tahap yang penting, khususnya untuk menangapi keluhan dari mereka yang nikah muda dan lainnya dan juga ini adalah masalah masyarakat. Semuanya terjadi karena banyak yang tidak begitu mengenal kesehatan reproduksi,” katanya.
Dengan diaktifkan kembali Ia berharap ini adalah tahap baik agar membagikan informasi. Karena, kebanyakan kurikulum sekolah belum menjelaskan tentang kesehatan reproduksi sendiri meskipun beberapa menerapkan tetapi ini dinilai belum cukup.
Cidalia Mouzinho dalam pesannya untuk hari KMS dengan meminta kepada para orangtua untuk melakukan pengenalan terhadap anak-anak mulai dini agar bisa memahami lebih jelas apa yang harus mereka siapkan.
“Tentunya untuk pemerintan agar memprioritaskan layanan sanitasi yang baik di seluruh sekolah karena kaum perempuan sangat membutuhkannya,” katanya.
Acara peluncuran tersebut dihadiri oleh hampir 200 peserta dari berbagai universitas, sekolah menengah atas, perwakilan Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendikan serta Intitusi terkait lainnya.
Reporter: Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz