DILI, 19 mei 2022 (TATOLI)—Mantan Presiden Republik, Francisco Guterres Lú Olo siap bekerja sama dengan José Ramos Horta yang secara resmi dilantik menjadi Presiden Republik Timor-Leste pada kamis malam di Tasitolu, Dili.
José Ramos-Horta dipilih mayoritas pemilih Timor-Leste untuk menjadi Presiden Republik Demokrat Timor-Leste untuk masa jabatan 2022 hingga 2027.
Ia dilantik hari ini oleh Ketua Parlemen Nasional, Aniceto Longuinhos Guterres Lopes di hadapan para Deputi dan perwakilan dari Badan Berdaulat lainnya dan mengambil sumpah khusyuk, di bawah ketentuaun yang ditetapkan dalam pasal 75 Konstitusi Republik.
“Saya ingin, mulai sekarang, mengucapkan selamat kepada Presiden Republik dan Kepala Negara yang baru, José Ramos-Horta, keberhasilan terbesar dalam menjalankan fungsi tertinggi Negara Timor-Leste,” ucap Lú Olo dalam pidatonya di Tasitolu, kamis malam.
Menurutnya, latihan yang baik ini akan memberikan manfaat yang paling penting bagi kemerdekaan dan kedaulatan nasional, persatuan Negara dan berfungsinya lembaga-lembaga demokrasi secara teratur, serta untuk stabilitas politik dan kelembagaan di tingkat nasional dan peningkatan kondisi kehidupan dan kesejahteraan -kesejahteraan warga negara Timor.
Baginya, warga negara Timor dan penduduk di negara Timor, adalah bukti terbesar bahwa perdamaian sosial, ketertiban umum dan stabilitas politik dan institusional adalah kenyataan nyata dalam masyarakat TL.
Realitas ini kokoh, sebagian besar dikonsolidasikan oleh apa yang telah menjadi kontribusi yang gigih, selama lima tahun terakhir dari mandat, dan pemegang jabatan Presiden Republik dan Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata.
Organ-organ kedaulatan lainnya dan lembaga-lembaga Negara lainnya, secara keseluruhan, berkontribusi pada hasil positif ini, begitu juga dengan jemaat-jemaat agama, organisasi masyarakat sipil dan sektor swasta dan warga negara Timor-Leste.
Selama masa jabatannya Ia memprioritaskan persatuan semua sebagai Bangsa dan Negara dengan tetap berpegang teguh pada prinsip konstitusi, legalitas, dan etika publik.
“Saya bertindak dalam kerangka hukum ini dengan keyakinan bahwa dengan cara ini saya akan mengkonsolidasikan perdamaian dan stabilitas nasional, memperkuat lembaga-lembaga demokrasi dan memperkuat sistem peradilan, sebagai dasar-dasar pembangunan nasional,” ucapnya.
Ia menyadari kesulitan dan kebuntuan politik yang ditimbulkan dalam berbagai keadaan, tetapi untungnya, dapat diatasi secara objektif. Itu dan tetap penting bahwa Presiden Republik secara efektif mempromosikan moralisasi sistem politik, memerangi korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, klientelisme dan nepotisme.
Dialog dan pengaruh yudikatif sangat penting, dalam tindakan Presiden Republik, untuk mencari konsensus luas yang membangun kembali konvergensi dan mempromosikan masyarakat demokratis, satu, stabil, kohesif, maju dan solider yang telah kita idealkan untuk Timor- leste.
“Atas semua permohonan saya untuk berkolaborasi dengan pengganti saya, José Ramos-Horta agar dapat menjalankan misinya sebagai Kepala Negara Timor-Leste dengan kinerja yang tinggi,” pintanya.
Reporter: Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz
