DILI, 04 april 2022 (TATOLI)— Sebanyak 2.589 kasus warga kotamadya Dili terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak awal 2022 hingga sekarang. Dua puluh enam (26) orang di antaranya meninggal dunia akibat penyakit DBD.
Berdasarkan siaran pers yang diakses Tatoli dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Timor-Leste (TL), rabu ini, 04 april ini menyebutkan, kasus DBD terus melonjak. Berdasarkan data dari Kemenkes telah mengidentifikasi 3.894 penderita DBD dan 48 orang meninggal dunia sejak awal januari 2022 hingga saat ini.
Berita terkait : Update Kasus DBD : 3.857 teridentifikasi, kotamadya Dili tetap urutan pertama
Siaran pers itu menjelaskan, kasus tersebut teridentifikasi di kotamadya Dili menduduki kasus urutan pertama dengan 2.589 kasus. Selanjutnya, Manatuto (172), Ermera (107), Baucau (239), Manufahi (159), Covalima (126), Liquica (109), Bobonaro (44), Aileu (87), Viqueque (64), Ainaro (45), Lautem (148) dan lima kasus dari Wilayah Administrasi Khusus Oecusse-Ambeno (RAEOA).
“Sebagian besar kasus berasal dari Dili dengan 2.589 kasus dan 26 orang meninggal dunia. Kasus DBD juga tercatat di 12 kotamadya lainnya,” tulis siaran pers itu.
Dalam siaran pers juga dijelaskan, sebagian besar kasus DBD di Kotamadya Dili, teridentifikasi dari Pos Administratif Dom Aleixo, dengan 1.478 kasus, Pos Administratif Cristo Rei (434 kasus), Pos Administratif Na’in Feto (337 kasus), Pos Administratif Vera Cruz (283 kasus), Atauro (14 kasus) dan 43 tercatat dari Metinaro.
Berita terkait : Hadapi lonjakan DBD, SAMES beli 10.000 alat tes dengue dari Korsel
Dengan melonjaknya DBD, Kemenkes meminta kepada penduduk di Dili dan kotamadya lainnya agar secepatnya membawa pasien yang mengalami deman, radang sendi dan bersin-bersin ke pusat kesehatan untuk mendapatkan pengobatan.
Kemenkes juga meminta kepada masyarakat untuk berkoordinasi dengan pemerintah setempat agar membersihkan rumah dan lingkungan untuk mencegah wabah DBD.
Dinas Kesehatan Kotamadya Dili (SSMD) mencatat pada 2021 lalu, teridentifikasi 672 pasien deman berdarah dan delapan meninggal dunia.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz