iklan

POLITIK, INTERNASIONAL, SOSIAL INKLUSIF

Antonio Guterres: Tindakan Rusia terhadap Ukraina lawan piagam PBB

Antonio Guterres: Tindakan Rusia terhadap Ukraina lawan piagam PBB

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), António Guterres. Foto google

DILI, 26 februari 2022 (TATOLI)– Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres menyatakan keprihatinan atas  Ukraina, dan menyebut serangan militer Federasi Rusia,  salah dan Melawan Piagam PBB serta tidak dapat diterima.

Berdasarkan  siaran pers resmi dari portal PBB yang diakses Tatoli, sabtu ini,  menyebutkan pernyataan Sekjen PBB Antonio Guterres tentang Ukraina, disampaikan di New York. Sekjen PBB melihat operasi militer Rusia di wilayah kedaulatan  Ukraina dengan skala yang belum pernah dilihat Eropa dalam beberapa dekade.

“Hari demi hari, menjadi jelas bahwa tindakan sepihak seperti itu bertentangan langsung dengan Piagam PBB. Piagam itu jelas mengatakan, semua anggota harus menahan diri dalam hubungan internasional mereka dari ancaman atau penggunaan kekuatan terhadap integritas teritorial atau kemerdekaan politik negara mana pun, atau dengan cara lain apa pun yang tidak sesuai dengan Tujuan Perserikatan Bangsa-Bangsa,” katanya.

Berita terkait : Timor-Leste prihatin atas situasi yang terjadi di Ukraina

Ia menjelaskan, penggunaan kekuatan oleh satu negara terhadap negara lain adalah penolakan terhadap prinsip-prinsip yang telah dijunjung tinggi oleh setiap negara. Ini berlaku untuk serangan militer saat ini.

“Ini salah. Itu bertentangan dengan Piagam PBB. Hal ini tidak dapat diterima. Tapi itu tidak ireversibel. Saya ulangi seruan saya dari tadi malam kepada Presiden Vladimir Putin,  hentikan operasi militer. Bawa pasukan kembali ke Rusia,” tegasnya.

Dikatakan, semua mengetahui korban perang dengan kematian meningkat, melihat gambar ketakutan, penderitaan dan teror di setiap sudut Ukraina. Orang – orang yang tidak bersalah setiap hari -selalu membayar harga tertinggi. Itulah sebabnya PBB meningkatkan operasi kemanusiaan di sekitar Ukraina.

“Saya mengumumkan bahwa kami akan segera mengalokasikan $20 juta dari Dana Tanggap Darurat Pusat (CERF) untuk memenuhi kebutuhan mendesak. Kami dan mitra kemanusiaan berkomitmen untuk tinggal dan memberikan, serta mendukung orang-orang di Ukraina pada saat mereka membutuhkan,” kata Antonio Guterres.

Dijelaskan, staf PBB bekerja di kedua sisi jalur kontak, selalu dipandu oleh prinsip-prinsip kemanusiaan netralitas, ketidakberpihakan, kemanusiaan dan kemerdekaan.

PBB memberikan bantuan kemanusiaan yang menyelamatkan jiwa kepada orang-orang yang membutuhkan, terlepas dari siapa atau di mana mereka berada. Perlindungan warga sipil harus menjadi prioritas nomor satu.

Dijelaskan, hukum humaniter dan hak asasi manusia internasional harus ditegakkan. Keputusan di hari-hari mendatang akan membentuk dunia dan secara langsung mempengaruhi kehidupan jutaan orang.

“Sejalan dengan Piagam, belum terlambat untuk menyelamatkan generasi ini dari momok perang. Kami membutuhkan kedamaian,” tegasnya.

Reporter : Cidalia Fátima

Editor   : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!