DILI, 03 februari 2021 (TATOLI)— Kasus Deman Berdarah Dengue (DBD), terus melonjak. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Timor-Leste (TL) sejak awal januari 2022 hingga saat ini mengidentifikasi 1,407 penderita DBD dan 22 orang meninggal dunia.
Berdasarkan siaran pers yang diakses Tatoli dari Kemenkes, menyebutkan kasus tersebut teridentifikasi di kotamadya Dili dengan 925 kasus, Manatuto (92), Ermera (77), Baucau (68), Manufahi (58), Covalima (50), Liquica (29), Bobonaro (26), Aileu (20), Viqueque (21), Ainaro (14), dan Oecusse terdapat tiga kasus.
“Sebagian besar kasus berasal dari Dili. Tetapi, kasus DBD dari 12 kotamadya juga tercatat di Kemenkes. Namun, kasus DBD paling tinggi tercatat di Kotamadya Dili dengan 925 kasus dan 13 kasus kematian,” tulis siaran pers itu.
Berita terkait : Kasus DBD : 1.286 terindentifikasi dan 20 meninggal
Dalam siaran pers dijelaskan, sebagian besar kasus DBD di Kotamadya Dili, teridentifikasi dari pos administratif Dom Aleixo dengan 487 kasus, Pos administratif Cristo Rei (178 kasus), Pos administratif Na’in Feto (123 kasus), Pos administratif Vera Cruz (113 kasus), Atauro (13 kasus) dan 11 kasus tercatat dari Metinaro.
Dengan melonjaknya DBD, Kemenkes meminta kepada penduduk di Dili dan kotamadya lainnya agar secepatnya membawa pasien yang mengalami deman, radang sendi dan bersin-bersin ke Pusat Kesehatan untuk mendapatkan pengobatan.
Berita terkait : Perangi wabah DBD, PN minta Kemenkes libatkan mitra internasional
Kemenkes juga meminta kepada masyarakat untuk berkoordinasi dengan pemerintah setempat agar membersihkan rumah dan lingkungan untuk mencegah wabah DBD.
Dinas Kesehatan kotamadya Dili (SSMD) mencatat pada 2021 lalu, teridentifikasi 672 pasien deman berdarah dan delapan meninggal dunia.
Berita terkait : 449 anak teridentifikasi demam berdarah, dua meninggal dunia
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz