DILI, 07 desember 2021 (TATOLI)—Komisi Nasional Badan Pengawas Pemilihan Umum (BAWASLU) atau CNE (Comição Naçional das Eleições) dan Sekretariat Teknis Administratif Pemilihan (STAE) siap bekerja sama untuk membangun pemilihan umum (Pemilu) yang inklusif untuk kaum penyandang disabilitas atau difabel.
Ketua CNE, José Agostinho Belo mengatakan Timor-Leste (TL) memiliki angka disabilitas yang cukup tinggi.
Menurut data sensus 2015, sebanyak 38.000 orang yang menjadi tanggung jawab pemerintah dan mitranya untuk menjamin kesetaraan bagi semua orang selama pemilihan tahun 2022 tanpa diskriminasi untuk kaum penyandang disabilitas.
“Cukup banyak penyandang disabilitas di TL. CNE dan STAE bekerja sama untuk menjamin agar proses pemilihan untuk disabilitas harus memberikan ruang yang aman. Semua orang punya hak untuk berpartisipasi dan tidak ada diskriminisasi. Kalian memiliki hak yang sama,” kata José Belo dalam acara Pelatihan huruf Braille untuk Tunanetra di Hotel Timor, senin.
Menurutnya, ini saatnya untuk mendengar masukan dari kawan-kawan difabel agar menjamin hak mereka untuk berpartisipasi dalam pemilihan. Karena semua difabel memiliki hak pilih dan masuk daftar pemilih. Tak ada undang-undang yang mendiskriminasi difabel.
Sementara itu, Ketua STAE, Acilino Manuel Branco menegaskan bahwa untuk menjamin pemilihan inklusif bukan proses yang mudah dengan konteks TL saat ini, dibutuhkan usaha dari semua orang untuk mempromosikan hak semua orang termasuk kaum penyandang disabilitas.
“Saat ini kita masih dalam proses pembuatan aturan agar nantinya bisa menjamin proses pemilihan berjalan dengan baik dan aman. Kami berkomitmen untuk menjamin hak semua orang, tetapi butuh bantuan dari kalian semua dan mitra agar bersama menuju ke depan,” jelas Acilino.
Ia menyarankan agar ke depannya, pemerintah dan para mitra bisa menguatkan kerja sama untuk memberikan pelatihan pemilihan inklusif tidak hanya untuk para tunanetra tetapi untuk semua kaum penyandang disabilitas di TL.
Menurut data dari AHMDTL, sampai saat ini ada sekitar 14.000 penyandang disabilitas mata atau tunanetra dan data sensus 2015 menunjukan ada sekitar 38.000 orang dengan bebagai disabilitas. Hal ini menjadi sebuah tantangan bagi STAE, CNE dan pemerintah beserta mitranya untuk menjamin kesetaraan bagi semua orang selama pemilihan.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor :Armandina Moniz