iklan

POLITIK, KESEHATAN, DILI, SOSIAL INKLUSIF

Administrator Bazartete minta Pemerintah tertibkan anak-anak dari dampak TPA Tibar

Administrator Bazartete minta Pemerintah tertibkan anak-anak dari dampak TPA Tibar

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Tibar. Foto Tatoli

LIQUIÇA, 20 november 2021 (TATOLI)— Administrator Pos Administratif Bazartete, Kotamadya Liquiça, João Nascimento Bráz meminta  kepada pemerintah untuk secepatnya menyiapkan rencana pembangunan TPA (Tempat Pembuangan Akhir)  sampah yang baru karena TPA Tibar berdampak pada kesehatan anak-anak dan masyarakat.

Administrator Pos Administratif Bazartete, João Nascimento Bráz mengutarakan hal itu ketika hadir dalam acara Hari Anak Sedunia yang digelar di Tibar, jumat.

Pemerintah dan mitranya memilih Desa Tibar  sebagai tempat untuk merayakan Hari Anak Sedunia tahun ini. Temanya adalah “Hamutuk Ita Promove no Salva Guarda Labarik Sira hosi Pandemia No Dezastre Natural Sira” (Bersama Kita Promosi dan Lindungi Anak-anak dari Pandemi dan Bencana Alam).

“Kami berterima kasih karena desa kami telah dipilih menjadi tempat penyelenggaraan Hari Anak Sedunia. Tetapi,  kami juga sedih karena pemerintah juga memilih Tibar sebagai tempat pembuangan akhir sampah. Kami berharap pemerintah secepatnya menyiapkan rencana untuk  tempat pembuangan akhir sampah di lokasi lain yang jauh dari anak-anak dan masyarakat. Karena dampaknya cukup besar untuk kesehatan anak-anak dan masyarakat,” ujarnya.

Dikatakan, mungkin  saat ini belum banyak terasa dampak dari sampah yang  dibuang di TPA Tibar karena volumenya masih kecil, namun lima atau sepuluh tahun mendatang, dampaknya akan sangat nyata bagi kesehatan masyarakat, khususnya pada balita dan anak-anak.

“Atas nama masyarakat Bazartete dan Desa Tibar,  saya minta kepada pemerintah untuk melihat dan memberikan solusi. Kami merekomendasikan kepada pemerintah untuk mendapat perhatian serius terhadap dampak dari pembuangan sampah di Tibar,” pintanya.

Sementara itu, Perwakilan Rumah Perlindungan Yayasan Forum Komunikasi Pemuda, Domingas Ferreira “Ama Doo” menjelaskan, menurut layanan sosial yang telah dilakukan Yayasan di Tibar, mengidentifikasikan bahwa banyak anak yang tidak melanjutkan sekolah karena lebih tertarik untuk memungut sampah di TPA Tibar untuk menambah kebutuhan harian.

“Ada banyak anak, beberapa tidak sekolah dan ada juga yang berhenti sekolah. Alasan mereka adalah dengan memungut sampah mereka mendapatkan banyak uang untuk membantu kebutuhan keluarga. Bagi saya ini bagus tetapi yang paling sedih mereka memungut makanan yang sudah kedaluarsa untuk dimakan. Mungkin dampaknya tidak terlihat sekarang, tapi dalam jangka panjang ini tidak baik,” jelas Ama Doo.

Ama Doo mengatakan, selama intervensi Yayasan di Desa Tibar melalui bantuan dari kabinet  yang membantu aktivitas bersama dari Kepresidenan Republik  pimpinan Ibu Negara, Cidalia Lopes Nobre Mouzinho Guterres, berhasil memberikan beasiswa kepada 24 anak di Desa Tibar untuk kembali bersekolah.

Sementara itu, Wakil Menteri Solidaritas Sosial dan Inklusif (MSSI), Signi Verdial mengatakan, TPA Tibar adalah tanggung jawab kementerian lain, tetapi rekomendasi dari masyarakat untuk MSSI untuk melihat keluarga rentan di Desa Tibar bisa mendapatkan subsidi dari program “Bolsa da Mãe.

“Tadi saya dengar sendiri semua rekomendasi dan para teknik dari MSSI akan mengumpulkan Kartu Identitas mereka agar melihat persyaratan yang ada memungkinkan mereka mendapatkan bantuan dari program tersebut,” kata Signi Verdial.

Desa Tibar berlokasikan di Post Administratif Bazartete, Kotamadya Liquiça dengan empat kampung masing-masing, Kampung Fatunia, Libaulelo, Mau-Soi dan Turleu.

Menurut data Sensus Penduduk pada 2015 menunjukan total populasi di Desa Tibar berjumlah 4211, tetapi angka ini diperkirakan telah meningkat mengingat semakin banyak bangunan di Desa Tibar.

Reporter : Cidalia Fátima

Editor      : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!